ReaktifNews.com (Singkawang, Kalimantan Barat) – Ketua Kelompok Tani (Poktan) Nyiur Hijau, Rusmayadi, mengatakan kelompoknya telah berhasil melakukan pengolahan hasil perkebunan serta pemanfaatan limbah sabut kelapa. Demikian disampaikannya kepada reaktifnews.com, Senin (22/02/2021).
“Hasil perkebunan kami yakni kelapa dan padi. Kita kembangkan kerajinan keset kaki, sapu, pot bunga berbagai bentuk, tali tambang turus dan banyak lagi lainnya,” ujar Rusmayadi.
Lebih lanjut dikatakan Rusmayadi, produk lain yakni cocopeat. Ini merupakan media tanam yang dibuat dari sabut kelapa. “Jadi kita kedepankan kearifan lokal disini, sebab cocopeat paling mudah ditemukan di negara-negara tropis dan kepulauan, seperti halnya Indonesia. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan menggunakannya,” tutur Rusmayadi.
Termasuk pula sukses dikembangkan Poktan Nyiur Hijau yakni cocofiber. Ini merupakan serat dari sabut kelapa yang sudah di proses giling berbentuk seperti rambut panjang dan umumnya berwarna kuning keemasan atau berwarna coklat.
“Kita juga telah berhasil kembangkan Cocopiet, cocofiber serta beragam accesoris dan masih banyak lagi lainnya,” ungkapnya.
Kelompok ini mulai memproduksi secara mandiri sejak tahun 2014 hingga sekarang dan diakui soal harga masing-masing produk terbilang sangat terjangkau. “Harga produk berkisar dari 20 ribu hingga 50 ribuan, terbilang terjangkaulah. Ini upaya selama 7 tahun kita terus berinovasi meningkatkan kualitas produk kita,” jelasnya.
Dikatakan Rusmayadi, bagi yang berminat dengan produk-produk Nyiur Hijau, desa Naram, Singkawang Utara, lebih lanjut dapat menghubungi komunitas petani kota Singkawang di nomor Hp 081256828839, ungkapnya. (reaktifnews.com/Zulfikar)
