Awal Ramadhan 1445 H/2024 M: Ini Penjelasan Pemerintah dan Prediksi Ulama Nahdlatul Ulama

by -1,157 views
Proses rukyatul hilal 1 Syawal 1444 H
Proses rukyatul hilal 1 Syawal 1444 H di Pusat Observasi Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/4/2023). (Foto: NU Online Jombang)

REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Pemerintah Indonesia belum menetapkan secara resmi awal puasa Ramadhan untuk tahun 2024, karena penetapannya terlebih dahulu usai tahapan Sidang Isbat dilakukan.

Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadhan tahun 1445 H dijadwalkan akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama pada tanggal 10 Maret 2024 di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, Kamis (29/2/2024) bahwa sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah pemaparan posisi hilal awal Ramadhan yang dilakukan oleh Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Kedua, sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan dilaksanakan secara tertutup dan direncanakan usai Sholat Maghrib, di mana data hisab dan rukyatulhilal digunakan untuk memastikan kapan bulan Ramadhan secara faktual dimulai.

Tahap ketiga adalah konferensi pers dari pemerintah untuk mengumumkan hasil Sidang Isbat tersebut agar dapat diketahui masyarakat secara luas.

Prediksi ulama Nahdlatul Ulama

Sementara itu, ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafat, memprediksi bahwa 1 Ramadhan 1445 H/2024 M akan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

“Jadi langkah ikmal/istikmal Sya’ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M,” terangnya sebagaimana diwartakan media resmi NU, Sabtu (24/2) lalu.

Prediksi tersebut didasarkan pada pengamatan posisi hilal, yang menunjukkan bahwa hilal tidak mungkin dapat dirukyat pada 29 Sya’ban 1445 H atau bertepatan dengan Ahad, 10 Maret 2024.

“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, rukyatul hilal serentak dilakukan oleh LF-LF daerah di lokasi rukyat yang telah ditentukan,” kata pria kelahiran Kudus 1 Maret 1960 ini.

LF PBNU akan melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada 10 Maret 2024 di sejumlah titik yang telah ditentukan, termasuk pinggiran pantai yang mengarah ke barat dan gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang tidak terhalang.

Pemantauan ini akan dilakukan di 50 hingga 60 titik rukyat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia Timur, Tengah, dan Barat, dengan melibatkan pihak terkait seperti Kementerian Agama, Pengadilan Agama, BMKG, dan masyarakat.

“Untuk Ramadhan ini, ada sekitar 50-60 titik rukyat yang tersebar di berbagai wilayah,” pungkas putra almagfurlah KH Turaichan Adjhuri tersebut. (tim/top/yud)

No More Posts Available.

No more pages to load.