ReaktifNews (Sambas, Kalimantan Barat) – Kopi adalah nikmat Tuhan yang tidak boleh dibantahkan. Tak terbantahkan memang, bagaimana tidak, dengan semakin menjamurnya kedai atau kafe yang tengah hits dibeberapa daerah dan bahkan dunia, dari racikan serta suguhan yang merupakan hasil seduhan bijih kopi yang sudah di sangrai dan dihaluskan menjadi bubuk kopi tersebut dapat memancing ragam sensasi para penikmatnya.
Hal ini pula yang membuat tim reaktifnews.com sengaja mengunjungi Tasbara Coffee Shop yang merupakan salah satu kafe di tapal batas negara Indonesia dan Malaysia. Tepatnya di Aruk, kecamatan Sajingan Besar di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Indonesia. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk oleh pemerintah ini memang sengaja dibangun dengan konsep wisata.
Jadi jangan heran, jika bagi para pengunjung yang baru mengenal kawasan ini menemukan rest area lengkap dengan pasar wisatanya. Semakin lengkap dengan keberadaan Tasbara Coffee Shop yang merupakan kafe yang mengusung konsep selayaknya kafe moderen di kota besar.
“Selain ini kafe primadona bagi kaum muda di perbatasan, kita juga sengaja ingin membuktikan citarasa kopinya yang mulai hits,” jelas kepala biro Kota Singkawang Zulfikar, S.Sos.MH, Selasa (25/5/2021).
Salah satu barista di Kafe Tasbara menuturkan, nama Tasbara diambil dari posisinya yang berada di lintas batas negara. Konsep dari kafe ini adalah ingin memajukan kopi-kopi Indonesia dan bisa bersaing dengan kopi Malaysia.
“Termasuk unggulan dari kafe ini adalah kopi arennya, ada juga americano serta lainnya,” ujar Zulfikar.
Sama seperti kafe-kafe di kota besar seperti Kopitiam maupun Aming Kopi di Kota Singkawang, tempat ini juga menyajikan beragam olahan kopi dan minum lainnya. Juga ada cemilan ringan yang asyik dinikmati saat nongkrong bersama teman-teman.
Semakin malam, pengunjung semakin ramai. Kafe juga memutarkan musik hingga suasana santai semakin enak. Di masa pandemi ini, protokol kesehatan tetap diberlakukan bagi pengunjung kafe. Para barista dan pelayan pun mengenakan masker saat melayani pengunjung.
“Asyik memang suasana dan citarasa kopinya. Soal harga juga terbilang cukup terjangkau, patokan harga mulai dari Rp 18 ribuan. Ini sebanding dengan kualitas kopi yang bersertifikasi dan memang layak, pokoknya tidak kecewa nongkrong di perbatasan,” terangnya. (Topan)