REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Tahun 2024 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, untuk mengedukasi nelayan di daerah Singkawang mengenai pengetahuan kondisi cuaca serta lokasi penangkapan ikan di Aula Kelurahan Kuala, Selasa (3/9/2024).
Pembukaan acara simbolis dengan pemukulan Gong oleh Sekretaris Daerah Kota Singkawang Aulia Chandra, S.Stp., didampingi Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto M.Si.
Turut hadir undangan lainnya yakni Dr. Eko Prasetyo, MT selaku Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Achadi Subarkah Raharjo, Kepala Balai Besar MKG Wilayah. II Hartanto ST, MM., Koordinator UPT BMKG Kalimantan Barat Erika Mardiyanti, S.Kom, M.Si., Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak Raden Eko Sarjono serta Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Singkawang Dwi Yanti, ST. MT.
“Konsep penyelenggaraan SLCN tahun ini menerapkan konsep yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu “Goes to Field” dan menggandeng langsung pelaku kegiatan di laut sebagai peserta SLCN terdiri dari penyuluh perikanan, nelayan, serta stakeholder terkait,” ujar Guswanto selaku Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Rabu (4/9) kepada reaktifnews.com.
Guswanto mengemukakan para nelayan yang menjadi peserta SLCN di Singkawang kali ini diberikan pembekalan mendalam tentang pentingnya memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut demi keselamatan mereka.
“Produk-produk yang dimiliki oleh BMKG disosialisasikan kepada para nelayan, seperti prakiraan gelombang, prakiraan angin, dan prakiraan cuaca”.
“Kegiatan ini, tidak hanya menyasar nelayan tangkap laut sebagai objek utama peserta, tetapi juga merangkul nelayan tangkap danau dan sungai, serta nelayan tambak,” jelasnya.
Menurut dia, BMKG telah menyediakan aplikasi bernama Indonesia Weather Information for Shipping (INAWIS) yang bisa diakses dengan mudah oleh nelayan untuk memantau kondisi cuaca sebelum memutuskan melaut.
Guswanto juga menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi tersebut oleh nelayan, guna menekan angka kecelakaan atau kapal tenggelam akibat gelombang tinggi saat mereka mencari ikan di tengah laut.
“Dengan aplikasi INAWIS dan info BMKG, nelayan bisa melihat prakiraan cuaca harian dan mendapatkan peringatan dini jika ada gelombang tinggi,” tuturnya.
Selain soal cuaca, ia menjelaskan para nelayan juga diberikan informasi mengenai daerah mana saja yang memiliki populasi ikan cukup tinggi, sehingga bisa membantu mereka mendapatkan hasil tangkapan yang optimal.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Singkawang Aulia Chandra mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini, karena bisa membantu nelayan di Kota Singkawang untuk memahami kondisi cuaca dan mengurangi risiko saat melaut.
“Semoga semoga ilmu yang didapat oleh nelayan kali ini bermanfaat. Terutama saat berencana melaut agar efektif dan efisien. Dengan perencanaan yang baik dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kecelakaan-kecelakaan dilaut”.
“Sebelum melaut, nelayan harus mengetahui cuaca dan lokasi ikan. Dengan begitu, tangkapan bisa melimpah dan nelayan dapat menyejahterakan keluarganya,” ucap Aulia. (TIM-RN)
Editor: Topan
Sumber: reaktifnews.com