Singkawang, REAKTIFNEWS.COM
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Ibu Yuliani Setyawati didampingi ahli gizi UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Erma mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Kota Singkawang terus mengambil langkah strategis dalam melakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
Demikian halnya di kelurahan Condong Kecamatan Singkawang Tengah misalnya, yang memiliki kasus anak stunting dibagi dengan yang diukur menyebutkan bahwa data rerata terkini yakni 9,8%.
“Kasus anak stunting dibagi dengan yang diukur berdasarkan validasi saat ini rerata berkisar sembilan koma delapan persen,” kata Yuliani di ruang kerjanya, Rabu (1/11/2023).
Dikatakan pula penanganan stunting butuh di “keroyok”. Sebab kalau hanya sebatas pendekatan kesehatan semata maka tidak akan selesai.
“Kunci utamanya adalah pembiasaan keluarga makan makanan bergizi setiap kali makan, pola asuh anak jangan serba instan, serta sanitasi dan air bersih yang memang membutuhkan campur tangan semua sektor terkait,” ungkapnya.
Yuliani menambahkan bahwa, pihaknya bersama Dinas Kesehatan hanya bisa mengerjakan intervensi spesifik seperti pelayanan kesehatan ibu hamil (Bumil), bersalin dan pelayanan luar gedung terkait. Itupun sangat terbatas karena stunting ini permasalahanya sangat kompleks.
“Untuk itu selain terus melakukan validasi data, kami selalu mengajak warga agar tidak meninggalkan makananan bergizi dalam setiap makan seperti daging, ikan, telur, tempe atau tahu serta konsumsi sayuran, terutama ibu hamil, menyusui dan anak balita,” terang Yuliani.
“Memang secara menyeluruh juga mencakup tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih juga,” pungkasnya. (top)
