REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Keabsahan kepengurusan Muhaimin dalam penerbitan rekomendasi untuk pilkada masih bergantung pada keputusan penyelenggara pemilu.
Kemungkinan PKB berpindah tangan terbuka lebar. Apalagi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) diketahui kini berada di bawah kendali politikus Gerindra Supratman Andi Agtas.
Meski begitu, konflik internal PKB butuh penyelesaian sesegera mungkin. Sebab, pihak ketiga, misalnya kandidat pilkada sebagaimana Abdul Mutalib di Singkawang, berpotensi menjadi korban.
KPU di Singkawang dan seluruh KPUD Indonesia selaku pihak berwenang tentunya bakal kembali melihat validitas kepengurusan Muhaimin saat pilkada.
“Konflik ini harus diselesaikan dulu karena kalau tidak begitu takutnya akan menimbulkan kerugian pada pihak ketiga contohnya kalau dalam pilkada seperti calon kepala daerah di Singkawang. Ketika dilakukan verifikasi oleh penyelenggara nanti KPU, KPUD kalau penilaiannya tidak valid, ya, kan, ada pihak ketiga yang dirugikan, ketika ada pihak ketiga yang dirugikan itu menjadikan masalah hukum,” ujar Nasir, militan NU di Singkawang kepada reaktifnews.com, Sabtu (31/8).
Lanjutnya, Cak Imin dan PKB perlu membuktikan dirinya loyal kepada Prabowo sebagai presiden terpilih. Cak Imin juga harus memperbaiki hubungan dengan elite-elite PBNU jika tidak ingin kepengurusan PKB dipersoalkan.
“Nah, yang mempunyai kekuatan itu kan PBNU. PBNU-lah yang suaranya didengar sama Jokowi dan Prabowo, termasuk juga warga NU. Di sini, kelompok muktamar tandingan bisa menjadi kekuatan dahsyat jika terus menggelinding didukung PBNU dan diakui Kemenkumham,” ucap Nasir.
Cak Imin, menurutnya, pasti menyadari parpolnya bisa diobok-obok jika tak sejalan dengan keinginan penguasa. Itulah kenapa PKB bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
“Pasca muktamar di Bali, PKB ada rasa khawatir tidak dapat SK Kemenkumham sehingga harus mengikuti kepentingan Jokowi dan Prabowo, terutama di daerah-daerah yang menjadi target kemenangan KIM. Hal ini bisa dipahami. Apalagi ada isu muktamar tandingan, otomatis jika terus menggelinding berarti cuma PKS yang nemani Abdul Mutalib di pilkada Singkawang,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, tiga paslon Pilwako Singkawang telah mendaftar ke KPU Kota Singkawang tanggal 28 Agustus 2024 kemarin yakni:
- Paslon TCM : Tjhai Chui Mie-Muhammadin (PDI Perjuangan, Nasdem, Gerindra, Demokrat, Hanura dan PAN)
- Paslon AiR : H Abdul Muthalib – H Irwan (PKB dan PKS)
- Paslon Energi Baru : Andi Syarif – Yusnita Fitriadi (Partai Golkar, Gelora, Perindo, PPP, UMAT, PSI dan partai Buruh).
(TIM/RN)
Editor: TWA
Sumber: reaktifnews.com/ KOMPAS/ kompas.id