ReaktifNews.com (Singkawang,Kalimantan Barat) – Terkait penertiban gerobak PKL khususnya di jalur jalan Budi Utomo atau tepat di depan kompleks gerbang Marga Tjhia oleh Satpol PP dan Disdaginkop Singkawang pagi tadi, H Muslimin, selaku Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdaginkop) Kota Singkawang angkat bicara.
Menurutnya penertiban tersebut merupakan langkah akhir yang terpaksa harus diambil oleh pihaknya. Sebelumnya juga telah dilakukan himbauan secara lisan, termasuk teguran tertulis hingga tahap ke-3. Sosialisasi pada pedagang di kawasan tersebut juga sering dilakukan oleh Satpol PP maupun Disdaginkop dan UKM Singkawang.
“Baik dengan lisan dan bahkan teguran melalui surat. Padahal sesuai aturan cukup tiga kali teguran dan mestinya langsung di eksekusi dengan penindakan. Tapi ya itu tadi, kita surati lebih dari semestinya dan PKL tersebut masih saja menggelar dagangan ditempat yang tidak semestinya,” terang Muslimin, Selasa (09/02/2021) kepada reaktifnews.com.
Untuk diketahui, khusus bagi para PKL bahwa kawasan Pasar Hongkong yang juga termasuk satu kesatuan dengan Kota Pusaka Singkawang ini merupakan sebuah kawasan yang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner. Untuk itu dikawasan ini, ketertiban dan kenyamanan semua pihak menjadi sangat prioritas.
“Di sini semua harus tertib. Entah itu parkirnya, aktivitas warganya dan bahkan pedagangnnya juga harus tertib. Sosialisasi dan pemantauan di kawasan ini selalu kita utamakan, sebab ikon kota kita ya di ini salah satunya,” tutur Muslimin.
Muslimin berharap penertiban yang dilakukan harus dijadikan pelajaran semua pihak, khususnya PKL. Tak kalah penting juga dikatakan, setiap individu mesti memahami bahwa di kawasan umum ini semuanya mempunyai hak dan kewajiban. Pemerintah, melalui Disdaginkop dan UKM hingga saat ini terus berupaya mempasilitasi serta mendorong para pedagang agar berkembang lebih pesat. Namun dalam hal ini sepanjang aktivitas yang dimaksud tidak melanggar aturan yang telah diatur pemerintah.
“Di situ berhampiran akses jalan, kan ada hak pejalan kaki, pemilik toko, pengendara. Jadi harus saling memahami sajalah. Kalau PKL terlalu maju hingga mengganggu arus lalu lintas, inikan tidak boleh juga. Penertiban ini tolong jangan digiring macam-macam, pokoknya ini murni demi kenyamanan kita bersama,” pungkasnya. (top)
