Kejar Suara Pemilih di 75 Hari Kampanye: Caleg Nunggu dekat Hari H, Betulkah?

by -2,016 views
promosi kreatif pedagang nasi pecel, bikin spanduk mirip caleg lengkap dengan programnya
Promosi kreatif pedagang nasi pecel, bikin spanduk mirip caleg lengkap dengan programnya. Foto: TikTok @cahmoroto

Singkawang, REAKTIFNEWS.COM

Hari ini, Rabu (13/12/2023) memasuki 62 hari menjelang Pemilu serentak 2024. Sudah 16 hari sejak ditetapkannya masa kampanye pada 28 November 2023 lalu, sehingga hanya tersisa 59 hari kedepan dari total 75 hari masa kampanye yang disediakan oleh KPU kepada seluruh kontestan untuk meyakinkan para pemilih untuk menjatuhkan pilihan mereka pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.

Di Kota Singkawang khususnya, dari penelusuran reaktifnews.com mendapati belum memperlihatkan adanya gairah kepada publik akan aktifitas para calon yang maju sebagai Calon Wakil rakyat daerah di DPRD Kota Singkawang. Sementara sejumlah caleg dikonfirmasi masih menjawab santai saja nanti toh pada dekat hari H penentunya.

Fakta ini sebagai gambaran bahwa masyarakat masih menganggap bahwa uang masih mendominasi kontestasi pemilu 2024 yang kemungkinan masih sangat memerlukan budget yang tinggi untuk duduk di kursi wakil rakyat.

“Memang sudah masuk masa kampanye, tapi ya nantilah kita maksimalkan kerja kita ke masyarakat sebab bagaimanapun hari H yang menentukan. Walaupun saya juga sudah mengenalkan diri ke masyarakat, tapi ya saya pikir santai saja dululah,” ungkap salah seorang calon legislatif di Kota Singkawang.

Terpantau juga sejumlah partai politik masih melakukan pemasangan APK di sekretariat mereka. Sementara sejumlah caleg lokal bersama relawannya juga masih lebih memilih menata APK mereka di berbagai titik yang telah ditentukan.

Sementara itu, beberapa kalangan juga menilai bahwa aktivitas kampanye yang diyakini paling efektif untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan gagasan kepada pemilih ialah melalui kampanye dari pintu ke pintu (door to door).

Selain kampanye dari pintu ke pintu, aktivitas kampanye tersebut harus dikoneksikan pula ke media sosial agar pencitraan sosok bersangkutan kian menguat.

Pertemuan tatap muka ini juga diakui oleh para pemilih tidak akan bisa digantikan oleh baliho, spanduk, dan media sosial. Ini dikarenakan para pemilih perlu mengenali secara utuh caleg yang akan mereka pilih, mulai dari identitas hingga gagasan yang dibawa calon tersebut.

Gagasan yang ditawarkan oleh para caleg juga harus dapat menjawab persoalan yang dihadapi warga di setiap daerah pemilihan. (top)

No More Posts Available.

No more pages to load.