Kemenkeu Dorong Penggunaan APBN 2024 untuk Kesejahteraan Anak-anak

by -1,462 views
anak-anak indonesia
Foto: Kemenkeu

REAKTIFNEWS.COM

Indonesia telah menetapkan kebijakan khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berfokus untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek, termasuk kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Program Kesehatan

Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (7/12), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan melalui APBN 2024, pemerintah memprioritaskan layanan proaktif seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan penyediaan obat-obatan esensial. Langkah ini bertujuan untuk merawat dan menjaga kesehatan anak-anak sebagai prioritas utama.

Adapun fokus utama dari inisiatif kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah di antaranya menangani stunting, masalah gizi kronis anak-anak, dengan pendekatan yang mencakup penajaman lokasi dan intervensi berupa penyediaan makanan tambahan. Program ini mencakup penyediaan makanan tambahan bagi 45.000 ibu hamil KEK (kekurangan energi kronis) dengan anggaran Rp 25,4 miliar, dan 100.000 balita kekurangan gizi dengan alokasi Rp 14,4 miliar.

Selain itu, terdapat program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk keluarga dengan bayi dan balita, yang akan mendapatkan fasilitasi dan pembinaan dengan melibatkan 8,1 juta keluarga dengan anggaran Rp 32,3 miliar.

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada masalah stunting untuk mengurangi dampak buruk gizi kronis pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Tak hanya menyediakan makanan tambahan, pemerintah juga memberikan pembinaan keluarga melalui pendekatan 1000 HPK, melibatkan keluarga dalam upaya preventif dan promotif untuk optimalisasi nutrisi anak-anak sejak dini.

Dengan berbagai upaya tersebut angka kematian anak diharapkan berkurang serta meningkatkan status kesehatan anak-anak di Indonesia.

Program Pendidikan

Di sektor pendidikan, pemerintah meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan melalui inisiatif holistik yakni perluasan wajib belajar dan bantuan pendidikan menjadi fondasi utama untuk meningkatkan akses pendidikan di semua tingkatan. Selain itu dilakukan pula penguatan kualitas dan ketersediaan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui optimalisasi anggaran Transfer ke Daerah di bidang pendidikan.

Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan ini dilakukan terutama di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) untuk memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman pendidikan yang setara.

Sebagai landasan dasar, pemerintah memastikan para pendidik memiliki keterampilan terkini, tujuannya untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan zaman. Penguatan pendidikan vokasi juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, melalui strategi ‘link and match’, pendidikan vokasi ditujukan menghasilkan lulusan yang siap beradaptasi di dunia kerja dengan keterampilan yang relevan.

Bantuan Sosial dan Perlindungan

APBN turut melibatkan sejumlah program bantuan sosial yang dirancang khusus menyasar kepada keluarga yang berada dalam kondisi rentan. Program ini mencakup aspek keuangan, nutrisi, dan bantuan khusus untuk keluarga, terutama anak-anak, yang menghadapi tantangan ekonomi.

Pelaksanaan program dalam bentuk memberikan bantuan langsung kepada keluarga yang membutuhkan. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk memberikan keamanan finansial kepada keluarga agar mereka dapat fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok anak-anak.

Program ini sekaligus memastikan anak-anak yang berada dalam kondisi rentan mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Tak hanya mengenai distribusi makanan yang bergizi, tetapi juga penyuluhan tentang pola makan sehat agar tumbuh kembang anak-anak tetap optimal.

Pembangunan Infrastruktur Berfokus Anak

Dalam upaya menanggapi kebutuhan kesejahteraan anak melalui APBN, proyek infrastruktur memiliki peran sentral dengan fokus khusus pada pembangunan sarana pendidikan. Dalam hal ini, pemerintah memprioritaskan pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana pendidikan dasar dan menengah.

Pembangunan sarana pendidikan ini mencakup 732 unit sekolah, yang melibatkan pembangunan sekolah baru, rehabilitasi sekolah yang sudah ada, dan perbaikan fasilitas pendidikan yang memerlukan pembaruan. Fokus utama pada tingkat pendidikan dasar dan menengah menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan fondasi pendidikan yang kuat bagi anak-anak Indonesia sejak usia dini hingga masa remaja mereka.

Pembangunan sarana pendidikan bukan hanya sekadar upaya membangun struktur fisik, tetapi juga investasi dalam masa depan anak-anak. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang modern, aman, dan berstandar, proyek infrastruktur ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan ruang di mana potensi setiap siswa dapat berkembang secara optimal.

Selain itu, pembangunan sarana pendidikan ini juga dapat memberikan dampak positif lebih luas pada komunitas sekitarnya. Dengan memiliki sekolah yang memadai, anak-anak memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan taraf hidup dan peluang masa depan mereka.

Penanggulangan Pekerja Anak

APBN 2024 memprioritaskan penanggulangan pekerja anak dengan alokasi sumber daya sesuai standar internasional dan prinsip hak asasi manusia. Inisiatif ini melibatkan langkah-langkah, termasuk penegakan hukum, kampanye pendidikan, dan program dukungan keluarga untuk mencegah anak-anak bekerja tanpa mengorbankan pendidikan dan kesejahteraan mereka.

Pemerintah memastikan penegakan hukum yang tegas dalam melarang pekerjaan anak. Langkah-langkah ini bertujuan memberikan efek jera dan menunjukkan konsekuensi serius bagi pelanggar hak anak.

Pemerintah juga menggelar program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk pekerjaan anak terhadap perkembangan fisik dan mental anak-anak. Kampanye pendidikan ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan bebas dari eksploitasi pekerjaan.

Program Inklusi Digital dan Literasi

APBN 2024 mengakui pentingnya literasi digital dalam era kontemporer dan meresponsnya melalui berbagai inisiatif untuk meningkatkan inklusi digital anak-anak. Pemerintah menyadari kemampuan mengelola teknologi informasi adalah keterampilan penting untuk menghadapi tuntutan zaman sekarang. Oleh karena itu, APBN mengalokasikan sumber daya untuk menyediakan perangkat digital, akses internet, dan konten pendidikan yang disesuaikan guna meningkatkan literasi digital di kalangan generasi muda.

Selain itu, APBN juga berinvestasi dalam konten pendidikan digital. Ini mencakup pengembangan materi pembelajaran online yang disesuaikan dengan kurikulum, bersifat interaktif, dan mendukung pengembangan literasi digital anak-anak dengan menyediakan konten yang relevan dan menarik. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.