KNPI Sesalkan Pemkot Singkawang Tiadakan Upacara Sumpah Pemuda

by -849 views
Knpi kota singkawang.
KNPI sesalkan pemkot singkawang tiadakan upacara peringatan sumpah pemuda. (Dok/foto punk/rn)

SINGKAWANG, ReaktifNews.com – Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober mengajarkan Bangsa Indonesia akan pentingnya sebuah persatuan. Maka sudah seyogianya hari sakral tersebut diperingati dengan khidmat sebagai bentuk mengenang jasa para pahlawan.

Berbagai instansi dan lembaga di penjuru daerah, peringatan Sumpah Pemuda ini setidaknya diperingati dengan apel maupun upacara. Bahkan jauh hari sebelumnya, peringatan tersebut telah disiapkan secara matang.

Berbeda dengan Kota Singkawang, dikatakan Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Kota Singkawang, Ghozali kepada ReaktifNews.com bahwa apel peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 bakal tak digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Alasannya bahwa kegiatan sakral tersebut tidak masuk dalam anggaran Pemkot Singkawang.

“Saat berdiskusi (Senin, 24 Oktober 2022) dengan Asisten Pemerintahan terkait Upacara Sumpah Pemuda yang biasa dilaksanakan oleh Pemkot, dengan tegas Bagian Setda Pemerintahan bilang tidak ada upacara dan tak ada dianggarkan,” kata Ghozali menirukan penjelasan pihak Pemkot, Kamis (27/10/2022).

Tidak hanya Bagian Setda Pemerintahan, kata Ghozali. Ungkapan senada juga dilontarkan oleh instansi yang membidangi kepemudaan.

“Begitu juga dengan Disparpora sebagai leading sector, bilang tidak ada agenda upacara di sini,” kata Ghozali.

DPD KNPI menyayangkan penjelasan pihak Pemkot bahwa upacara peringatan tidak dilaksanakan. Menurut Ghozali peringatan Sumpah Pemuda sesungguhnya tak sekadar acara seremonial. Lebih dari itu, upacara maupun apel merupakan salah satu penanda komitmen terhadap perjuangan bangsa.

“Kami sungguh menyayangkan dan perihatin atas Pemkot Singkawang. Hari ini seolah-olah Sumpah Pemuda bukan merupakan acara yang sakral lagi bagi Pemkot. Padahal jelas, cikal bakal kemerdekaan NKRI dimulai dari hasil Kongres Pemuda tahun 1928,” kata Ghozali.

Kalaupun alasan anggaran lalu peringatan Sumpah Pemuda tidak dilaksanakan, Ghozali balik mempertanyakan kegiatan seremonial lainnya yang telah digelar Pemkot, dan terkesan malah menghamburkan anggaran.

“Yang sangat disayangkan di satu sisi Pemkot lebih sering menghambur-hamburkan anggaran untuk kegiatan seremonial-seremonial belaka,” sesal Ghozali.

Lebih lanjut Ghozali mengkritik kebijakan Pemkot yang dinilai tidak memperhatikan kepentingan generasi muda.

“Sudah beberapa tahun ini kebijakan Pemkot sangat sedikit sekali yang berhubungan dengan pengembangan kepemudaan. Bahkan dua tahun belakangan bisa dikatakan nihil,” tutup Ghozali. (yud/rn)

Editor: Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.