Kontestasi 2024 Semakin Ketat, Partai Politik Harus Inovatif

by -737 views
Ilustrasi pemilu 2024.
Ilustrasi pemilu 2024. (reaktifnews.com)

Singkawang, REAKTIFNEWS.com

Tulisan ini sekedar ilustrasi singkat kecenderungan dan tantangan yang akan dihadapi partai dan bagaimana partai sebaiknya menyiapkan strategi bertahan di pemilu yang semakin kompetitif, di Kota Singkawang khususnya.

Untuk kota Singkawang, kecenderungan dominasi Partai PDI Perjuangan (PDIP) dan NasDem diprediksi masih akan menduduki papan atas yang menguasai kursi di DPRD Kota Singkawang pada periode 2019-2024 mendatang. Sebagaimana diketahui saat ini komposisi PDIP dan NasDem masing-masing menguasai 5 kursi di DPRD Kota Singkawang.

Sebagai contoh jika berkaca pada perolehan kursi periode 2014-2019 lalu dimana PDIP berhasil finish dengan raihan 6 kursi dengan total suara pemilih 17.803 serta raihan Partai NasDem saat itu 3 kursi dengan total suara 7.771 pemilih maka dari kondisi tersebut, adaptasi politik dan desain kebijakan yang inovatif dipandang sangat mempengaruhi raihan suara partai politik untuk bisa bertahan dan meningkatkan suara pada Pemilu.

Demikian pula sebagian besar lembaga survei juga memprediksi bahwa perolehan suara partai-partai pada 2024 nanti juga dinilai masih sangat dinamis dan tentu saja PDIP digadang-gadang masih tetap mengisi posisi tiga besar.

Terkait kecenderungan pada 2024 nanti, stabilitas suara diprediksi juga akan terjadi pada partai-partai besar, sementara itu naik-turun volatilitas suara akan terjadi pada partai-partai menengah-kecil.

Hal ini tentu saja dipengaruhi faktor tingginya angka early voters (pemilih yang sudah menentukan pilihannya lebih awal) sebelum masa kampanye dimulai. Kondisi tersebut juga menjadi sinyal agar partai harus mampu mengimplementasikan strategi elektoral mereka dan kebijakan politik yang tepat untuk bisa mempertahankan atau meningkatkan suara di pemilu mendatang.

Apalagi jumlah peserta pemilu semakin bertambah, dari Pemilu 2019 yakni 16 partai menjadi 18 partai peserta pemilu (2024) dan pada saat yang sama pula partai-partai harus bertarung dengan sempitnya waktu kampanye yang hanya 75 hari.

Hanya dengan melakukan terobosan kebijakan inovatif, partai politik dapat bertahan atau meningkatkan suaranya apabila tidak mau mengalami penurunan suara. (Top/RN)

No More Posts Available.

No more pages to load.