Lelucon Bingkai Piagam KPU: Bukti Arogansi “Maksa Menang” di Pilkada Singkawang 2024

by -1,508 views
kisruh bingkai pilkada singkawang 2024
Acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Singkawang, di Hotel Mahkota Singkawang, Senin (23/9/2024), nyaris berakhir ricuh. (TANGKAPAN LAYAR)

REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Deklarasi damai khusus untuk Pilkada Kota Singkawang 2024 selama ini terbukti hanya basa-basi alias “lip service” semata.

Hal tersebut pula yang kemarin dipertontonkan, tidak semata disaksikan segenap pejabat tinggi maupun rakyat Kota Singkawang, bahkan jutaan mata penduduk seantero Indonesia.

Peristiwa tersebut akhirnya membuka mata rakyat Kota Singkawang lebar-lebar, bagaimana kenyataan figur calon pemimpin yang sombong, merasa hebat, kuat dan bahkan merasa pasangannya lebih unggul dari segi apapun hingga baru saja “wasit” Pilkada meniupkan peluit memulai pertandingan, detik itu pula arogansi kekuasaan lantas tidak dapat dibendung dan dipertontonkan.

Padahal, justru paslon lain saat itu melakukan protes perlakuan yang dirasakan mendapat perlakuan berbeda. Mereka memperntanyakan penyelenggara Pilkada yakni pihak KPU Singkawang selaku wasit yang terkesan tidak adil.

Respon berlebihan dari paslon nomor urut 2 yang merasa dari awal memang merasa mereka lebih hebat dan memang harus mendapat keistimewaan atau bahkan memaksakan “harus menang” di Pilkada Singkawang 2024 kali ini justru membuat keadaan jadi tidak kondusif, deklarasi Pilkada damai Kota Singkawang 2024 tidak tulus.

Dalam sebuah video yang viral tersebut, peristiwa bermula saat ketiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Singkawang bersama pihak terkait diminta maju ke depan untuk menerima piagam dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Singkawang.

Setelah semua piagam dibagikan, calon wali kota nomor urut 3, Andi Syarif langsung meminta mikrofon dan melakukan protes.

Andi protes karena warna bingkai piagamnya berbeda dengan paslon lain.

Sikap protes ini kemudian direspons calon wakil walikota nomor urut 2, Muhammadin, sehingga terjadi perdebatan.

Peristiwa tersebut semakin memanas, ketika masing-masing pendukung maju ke depan, sehingga nyaris berakhir ricuh. Ketua KPU Kota Singkawang Khairul Abror mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan atau tidak adil dalam pembagian piagam tersebut.

Abror menerangkan, kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU Kota Singkawang sesungguhnya melibatkan sejumlah pihak. “Dalam pembagian piagam tersebut, para pihak seluruhnya menerima piagam,” kata Abror, dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2024) malam. Abror memastikan, KPU Kota Singkawang tidak membedakan dalam perlakuan pasangan calon.

Namun, dikarenakan keterbatasan dalam pemesanan bingkai berwarna, jadi dipesan dua jenis warna yang dinilai netral yaitu warna gold dan putih silver. “Sehingga para pihak yang menerima piagam berbingkai itu berbeda warna,” ucap Abror.

“Dengan klarifikasi ini, KPU Kota Singkawang menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman dari kejadian tersebut,” tutup Abror. (TIM-RN)

Editor: Yudi
Sumber: Reaktifnews.com | kompas.com

No More Posts Available.

No more pages to load.