REAKTIFNEWS.COM, Singkawang Kota – Mencuatnya sejumlah kasus dugaan korupsi di lingkup Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), era Wali Kota Tjhai Chui Mie menjadi sorotan banyak pihak.
Beberapa elemen masyarakat pun angkat suara dan mendorong aparat penegak hukum (APH) mengusut tuntas dugaan kasus korupsi yang telah menjadi konsumsi publik itu.
Tokoh pemuda sekaligus deklarator LSM Opini, Dedi Suryadi mengatakan, beragam kasus korupsi di Pemkot Singkawang saat ini menjadi babak baru bagi kejaksaan dan kepolisian untuk menelusuri aliran dana hingga bukti-bukti, termasuk tersangka hingga ke akarnya.
“Hal ini sangat mendasar, sebab sudah ada beberapa pejabat kalangan bawah hingga teras di era Wali Kota Ibu Tjhai Chui Mie yang sudah dimintai keterangan. Kita minta kejaksaan jangan asik menelusuri saja, segera tetapkan tersangka supaya tidak menjadi opini liar,” tegas Dedi, Jumat (26/08/2022) kepada REAKTIFNEWS.
Dedi juga menyebut sebuah keniscayaan bahwa APH mutlak menjadi cahaya soal kepastian hukum atas beragam dugaan kasus hukum itu sendiri. Hukum tanpa nilai kepastian akan kehilangan makna dan akhirnya kemudian tidak digunakan sebagai pedoman prilaku bagi setiap orang, kepastian menjadi penting karena inilah salah satu tujuan hukum dimaksud.
“Penting kepastian hukum, makanya pemisahan kekuasaan kemudian ada dan diterapkan saat ini. Saya yakin sebagian besar publik maunya ada jaminan bahwa hukum dijalankan, yang berhak memperoleh haknya dan putusan dapat dilaksanakan. Inilah maksud publik kita supaya tidak jadi opini liar,” urai Dedi.
Dedi memberi dukungan kepada APH untuk membongkar kasus-kasus dugaan korupsi di Kota Singkawang yang menurutnya memang sudah menggurita.
“Saya selaku pendiri LSM Opini memberikan dukungan penuh terhadap proses penegakan hukum. Terlebih khusus terhadap dugaan kasus korupsi di eksekutif dan legislatif di Kota Singkawang yang sudah menggurita. Segera tetapkan tersangka jika memang sudah cukup bukti, jangan cuma dimintai keterangan saja. Kasihan itu orang yang dipanggil dan kemudian jadi pusat perhatian opini liar,” harapnya. (top/RN)
