Singkawang, REAKTIFNEWS.COM
Mantan anggota DPRD Kota Singkawang Periode 2014-2019 Hariyanto, S.H., menyebut Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang Sumastro sejak dilantik pada 18 Desember 2022 lalu dinilai tidak becus dalam menjalankan tugas dan kewajibannya terkait beragam permasalahan yang ada di Kota Singkawang.
Menurut Hariyanto, Pj Wali Kota Singkawang selaku penyelenggara pemerintahan terkesan kurang serius hingga saat ini menjelang akhir masa tugasnya selaku Pj Wali Kota Singkawang.
“Inilah kalau sosok pemimpin bukan orang asli singkawang. Mohon maaf, kalau mau dibandingkan pemimpin singkawang sebelumnya, yang sekarang inilah sosok pemimpin yang paling parah,” terang Hariyanto, Senin (2/10/2023), yang saat ini kembali maju sebagai Caleg PAN di Dapil Singkawang Tengah.
Lanjutnya, jabatan Pj tersebut merupakan pejabat publik. Namun diakui Hariyanto sebagai pejabat publik justru Pj Wali Kota Singkawang saat ini dikenal sangat sulit untuk ditemui.
“Inilah, kita sudah punya pengalaman. Sekelas pak Awang dan bahkan ibu Tjhai Chui Mie saja tidak seperti itu. Sampai saat ini saja, para mantan wali kota kita masih siap mendengar dan menerima para warganya,” bebernya.
Hariyanto juga menyinggung beragam permasalahan yang hingga saat ini tidak kunjung selesai diantaranya masalah stunting, turap sungai singkawang hingga wabah demam berdarah yang telah merenggut korban jiwa.
“Itu slogan kerja cepat kerja tuntas macam apa? Makanya kalau mau jalan-jalan justru jangan ke luar negeri, jalan dan lihat itu anak-anak stunting di singkawang tengah, perhatikan turap sungai kuala, aksi nyata soal demam berdarah dan bukan sekedar imbauan semata,” tegasnya.
Saat dikonfrontir soal anggaran Pemkot yang terbatas, justru Hariyanto menolak keras alasan keterbatasan anggaran Pemkot Singkawang.
“Jangan bicara soal anggaran, saya ini mantan anggota badan anggaran selama lima tahun. Jadi jangan pakai alasan itu,” ujarnya.
“Saya menilai penjabat wali kota Singkawang gagal dalam masa kepemimpinannya. Kenapa saya katakan begitu? Saya tegaskan, sebagai pejabat publik justru keberpihakan dia kepada rakyat singkawang sangat minim dan cenderung lebih eksklusif,” pungkas Hariyanto. (yud)
