Masjid Raya Singkawang: Menara Mangkrak, Ancam Keselamatan Sekitar

by -2,727 views
Menara Masjid Raya Singkawang mangkrak.
Mangkrak, sepuluh tahun menara Masjid Raya Singkawang tidak kunjung rampung. (Dok/Foto: RN/ Skw)

REAKTIFNEWS.COM – Masjid Raya Singkawang menyimpan kenangan masa lampau. Seiring waktu serta tuntutan zaman, terjadi perubahan dan bentuk atas kebutuhan dan pertimbangan antaranya yakni faktor usia bangunan serta keselamatan.

Pembangunan serta pemugaran Masjid Raya Singkawang dilakukan dengan gaya yang lebih moderen. Namun demikian, saat ini masih menyisakan permasalahan yang tidak kunjung tuntas. Demikian disampaikan tokoh pemuda Kota Singkawang, Dedi Mulyadi, sekaligus Panglima Bala Komando Markas Wilayah Kota Singkawang kepada reaktifnews.com., Sabtu (5 Februari 2022).

Dikatakan Dedi, Masjid Raya adalah wujud dari Peradaban Kota Singkawang dimasa lampau. Keberadaan Masjid Raya ini juga sebuah pertanda kebesaran Islam sudah dimulai sejak dahulu di Kota Singkawang. “Sebagai orang singkawang, lahir dan dibesarkan dan menetap hingga hari ini di sini tentulah merasa bangga akan keberadaan mesjid Raya ini. Apalagi usai pemugaran dan pembangunan perluasan seperti saat ini, nampak sebuah kemegahan dan semakin jelas identitas keislaman kita di kota ini,” ujarnya.

Masjid Raya bisa seperti sekarang juga karena dukungan umat, para hamba Allah yang terpanggil dan kemudian suka rela memberikan bergam bantuan, termasuk donasinya. “Materil dan non materil mengalir untuk kemegahan masjid kebanggaan serta ikon umat muslim khususnya di kota singkawang ini,” kata Dedi.

Namun dibalik itu semua, ia menilai ternyata pembangunan dan pemugaran Mesjid Raya Singkawang masih menyisakan masalah yang hingga kini belum selesai seperti mogoknya pembangunan menara. Bahkan tegas Dedi, ada beberapa hal penting yang selama ini belum dipertanggung jawabkan sebagaimana mestinya kepada umat muslim itu sendiri.

“Kami menyayangkan soal pembangunan menara mogok, tidak terawat dan bahkan terancam roboh. Kita khawatir ini jadi sumber musibah bagi yang melintas dilokasi berhampiran,” tuturnya.

Diakui oleh Dedi bahwa pihaknya telah mendatangi beberapa sesepuh dan orang tua yang mengetahui tentang pembangunan menara Masjid Raya Singkawang. “Bukan apa-apa, sekedar bertanya kenapa pembangunan menara ini macet dan terkesan tidak berlanjut. Padahal kita tahu itu sudah 10 tahun berlalu, ini banyak umat yang bertanya juga,” tegasnya.

Semua jawaban yang kami terima sangat tidak jelas dan tidak memuaskan, hampir semua jawaban diakuinya menyatakan permasalahan pembangunan menara mogok kuncinya ada pada pihak pengurus Yayasan Masjid Raya itu sendiri.

Pengurus Yayasan Menutup Diri

Sebagai umat muslim Singkawang, Dedi menyatakan pihaknya sangat menyayangkan masalah internal pengurus termasuk yayasan hingga membuat pembangunan menara jadi mangkrak. “Tampak memang tidak ada keterbukaan, dan bahkan saling menutup diri. Ada apa semua ini?” jelasnya.

Kembali ia mengingatkan, jika alasan kekurang dana dalam hal pembangunan maka alasan itu tidak masuk akal. “Kita tahu, selama ini begitu banyak hamba Allah peduli dan ikut menyumbang. Lantas ini sudah kurang lebih 10 tahun, ditambah hasil infaq tiap jum’at. Jika sepuluh tahun terkumpul dengan baik, pasti bisa selesai pembangunan menara ini. Bahkan ada niat bapak Edy R. Yacoub bantu penyelesaian menara  lewat dana APBD Provinsi,” urainya.

Kembali ditegaskan, tidak ada keterbukaan dari pihak pengurus atau Yayasan selama ini yang menjadikan mangkraknya menara Masjid Raya Singkawang. Sudah barang tentu sangat merugikan serta mencederai umat muslim yang selama ini ikut membangun Masjid Raya selama ini melalui infaq maupun donasi-donasi mereka.

Dedi kembali memohon agar Pengurus Masjid Raya Singkawang segera melakukan rapat pengurus, membahas secara terbuka dan menyampaikan kepada masyarakat muslim Kota Singkawang. Pihaknya bahkan mengancam akan melakukan demo, jika pihak pengurus maupun yayasan Masjid Raya Singkawang tetap bungkam. Termasuk bakal melaporkan secara resmi pihak yayasan dan pengurus kepada aparat penegak hukum.

“Jika dalam satu bulan ini tidak ada juga kejelasan, kami yang juga bagian umat yang ikut berbuat serta menyumbang dana ini dengan tegas akan ramai-ramai demo ke yayasan serta pengurus, bahkan kita laporkan nanti secara resmi ke penegak hukum. Selanjutnya kita minta juga minta diadakan pergantiaan atau peremajaan pengurus yayasan yang lebih amanah,” tutup Dedi. (RN/ top)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.