Menang ala Prabowo di Pilpres, Pilkada Singkawang 2024 “Kita Jogetin Aja!”

by -1,481 views
tiga pasang calon pilkada singkawang 2024 mendaftar ke kpu
Tjhai Chui Mie-Muhammadin, Abdul Mutalib-Irwan dan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi mendaftarkan diri ke KPU Singkawang, Rabu (28/8). (Dok. reaktifnews.com)

TIGA pasang bakal calon Walikota dan Wakil Walikota telah resmi mendaftar ke KPU Singkawang pada Rabu (28/8) untuk membangun demokrasi yang sehat di Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang. Mereka adalah Tjhai Chui Mie-Muhammadin, Abdul Mutalib-Irwan dan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi.

Publik di Singkawang kemudian tengah menanti, apa saja gebrakan politik dari ketiga pasangan yang tempo hari mendaftarkan dirinya tersebut ke KPU Singkawang. Walaupun sebenarnya “gebrakan” politik dimaksud sudah mulai dipertontonkan kemarin melalui euforia iring-iringan pendukung menuju KPU.

Euforia yang dipertontonkan itu tentu hanya berimbas sementara. Artinya, jumlah iring-iringan kendaraan yang dikerahkan masing-masing paslon kemarin, tentu saja belum bisa dipastikan menjadi cermin positif partisipasi dukungan para pemilih di Kota Singkawang.

Mungkin tidak ada salahnya mengadopsi gebrakan-gebrakan Prabowo Subianto selama beberapa bulan terakhir menjelang dilaksanakannya Pilpres pada Februari 2024 lalu. Ya, karena strategi yang dipakai Prabowo terbukti ampuh meredam segala serangan-serangan dari lawan-lawan politiknya saat itu.

Strategi-strategi yang dipakai Prabowo diantaranya yakni bagaimana menggaet sebanyak-banyaknya pemilih dari kantong pemilih Jokowi. Hal tersebut tidak saja berhasil menghasilkan limpahan elektoral, tapi secara strategis juga berujung dengan hasil yang sangat diharapkan oleh Prabowo Subianto, yakni relasi politik dengan Presiden Jokowi dan keluarganya.

Dengan strategi “menyerap segala serangan” dan strategi tidak menyerang lawan, segala tuduhan negatif atas anomali-anomali politik yang melingkari proses pemasangan Prabowo dan Gibran berlalu begitu saja dan tidak mendapat tempat di ruang publik.

Begitu pula dengan serangan-serangan personal kepada Prabowo Subianto. Layaknya pesan di dalam beberapa billboard viral Prabowo, semua serangan personal berlalu begitu saja karena direaksi dengan sangat santai versi generasi muda. “Jogetin aja!”, begitu bunyinya.

Dan Prabowo mempraktikkannya secara konsisten. Reaksi “menari” nyaris tak pernah absen dari setiap penampilan publiknya.

Model reaksi tersebut sangat bisa dipahami. Nyatanya Prabowo telah tiga kali ikut kontestasi. Sekali sebagai bakal calon wakil presiden dan dua kali sebagai bakal calon presiden.

Nah, selama itu pula beliau diserang dengan peluru yang itu-itu saja. Jadi sangat wajar peluru-peluru tersebut efeknya tak sama lagi, pelurunya terserap oleh aksi tak membalas Prabowo dan Tim.

Apalagi, pada Pilpres saat itu efek pergeseran demografis terhadap perubahan perilaku pemilih sangat terasa.

Generasi milenial dan Gen Z yang akrab dengan platform media sosial seperti Tiktok dan Reel Instagram sudah tidak lagi menjadikan isu-isu serius terkait masa lalu atau track record kandidat sebagai fokus.

Sebagaimana diketahui, Tiktok dan reel Instagram pada mulanya memang banyak diisi dengan konten kreatif berupa tarian dan dance kekinian. Jadi tak heran jika tarian ala Prabowo yang unik tersebut berubah menjadi ribuan konten pendek kreatif Tiktok dan Instagram di tangan anak-anak muda masa kini, sebagai bukti dukungan lebih lanjut untuk Prabowo.

Pun dari sisi preferensi politik, kata kunci “tegas” dan “kebapakan” menjadi dua representasi yang sangat disukai dari Prabowo oleh pemilih muda, yang secara psikologis memang masih labil di satu sisi dan membutuhkan sosok yang “kuat”, protektif, dan kebapakan di sisi lain.

Dua kata kunci tersebut tidak muncul dalam narasi, tapi muncul dalam berbagai bentuk video kreatif yang unik dengan backsound music dance yang sesuai dengan tarian ala Prabowo itu.

Jadi cukup bisa dipahami jika di pasar segmen Gen Z, Prabowo bisa mendapatkan traksi 50 persenan.

Selain itu, “strategi tidak menyerang lawan” yang diterapkan juga melahirkan kreatifitas baru di kubu tim kreatif dan pendukung Prabowo.

Fokusnya langsung berubah ke sisi-sisi yang unik dan spesifik, yakni keunikan penampakan fisik, kucing kesayangan, dan pengawal pribadi Prabowo. Tiga subtopik ini paling banyak muncul dalam video Tiktok dan reel Instagram.

Penampakan fisik Prabowo melahirkan istilah yang sangat viral, yakni gemoy. Diikuti oleh kata Bobby, nama dari kucing jalanan yang berubah menjadi kucing kesayangan Prabowo.

Dan tak lupa pengawal-pengawal ganteng yang selalu melekat bersama Prabowo kemanapun beliau pergi, juga ikut meramaikan media sosial. Ketiga subfokus baru tersebut menjadi senjata ampuh Prabowo di dunia media sosial.

Selanjutnya adalah pernyataan-pernyataan “quotable” Prabowo yang juga tak kalah kuatnya dalam menggemparkan dunia media sosial.

Beberapa pernyataan tersebut dijadikan “backsound” video-video pendek viral di media sosial karena kata-kata tersebut berhasil menjadi representasi Prabowo dalam menggambarkan nasionalisme, ketegasan, dan kecintaannya kepada Indonesia.

Pendeknya, menjelang pemilihan saat itu, “vibes” Prabowo Subianto memang jauh lebih “relate” dengan pemilih yang menghuni media sosial ketimbang dua pasangan capres cawapres lainnya, meskipun memang dari isi yang ditampilkan terlihat kurang substantial alias kurang memperlihatkan proyeksi Indonesia lima tahun ke depan jika Prabowo-Gibran terpilih.

Nah, usai mendaftarkan diri ke KPU Singkawang kemarin, kini saatnya Tjhai Chui Mie-Muhammadin, Abdul Mutalib-Irwan dan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi melakukan introspeksi atas strategi yang telah atau baru akan mereka mulai.

Ketiga pasang calon ini harus segera habis-habisan mengeluarkan semua kreatifitas komunikasi politiknya untuk segera satu orbit dengan tren perilaku masing-masing segmen pemilih yang ada, terutama segmen pemilih muda di Kota Singkawang.

Tujuannya agar Pilkada Singkawang 2024 yang terdiri dari berbagai segmen pemilih tersebut kali ini tidak kaku atau hanya didominasi oleh satu pihak semata yang notabene memang didukung oleh keunggulan koalisi serta permodalan tersebut. (TIM-RN)

Editor: Topan
Sumber: newsroom reaktifnews.com

No More Posts Available.

No more pages to load.