Reaktifnews.com, SINGKAWANG – Momen Presiden Jokowi meminta maaf kepada rakyat Indonesia terus jadi sorotan. Terlebih momen kala Presiden Jokowi meneteskan air mata usai mengucapkan permintaan maaf kepada rakyat.
Sontak saja, momen Presiden Jokowi minta maaf ke rakyat hingga meneteskan air mata viral jadi perbincangan seantero negeri di media sosial.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa dirinya hanya seorang manusia yang tak mungkin lepas dari kesalahan.
Jokowi menyadari bahwa selama menjabat sebagai presiden, dirinya tak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak.
“Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT,” tandasnya pada Kamis (1/8/2024) dikutip newsroom Reaktifnews.com melalui Youtube Metro TV, Jumat (2/8/2024).
Patut ditiru Sumastro di Singkawang
Soal pernyataan permintaan maaf Presiden tersebut merupakan sesuatu yang lazim disampaikan setiap pemimpin yang hendak mengakhiri masa jabatannya, bahkan untuk level kepala daerah atau pejabat pemerintahan lainnya.
Namun yang menjadi catatan penting adalah, Pj Walikota Sumastro harus jeli memilih momentum alias timing-nya atau kapan waktunya untuk disampaikan permintaan maaf serupa Presiden Jokowi tersebut.
Kalaupun ada pernyataan permintaan maaf Pj Walikota Sumastro nanti, patut dipahami mengingat banyaknya persoalan yang membuat publik kecewa selama masa kepemimpinannya.
Contohnya, dalam beberapa pengambilan kebijakan Pj Walikota Sumastro di Singkawang yang langsung menyangkut kepentingan publik beberapa waktu lalu itu justru spontan memicu aksi-aksi maupun demo penolakan. Hal tersebut menurut catatan Reaktifnews.com juga terjadi lebih dari satu kali dan masih segar dalam ingatan masyarakat kota Singkawang.
Pj Walikota Sumastro justru dinilai lebih heavy (condong) merasa bahwa selaku kepala daerah “bebas” melakukan apa saja sesuai keinginannya selama periode pertama dan kedua memerintah. Walaupun faktanya hanya sekedar pejabat sementara yang diketahui dalam hal “kekuasaan” justru sangat jauh berbeda dibanding kepala daerah pilihan rakyat langsung melalui Pemilu.
Sebagaian besar publik Kota Singkawang juga berharap bahwa kalau pun ada pernyataan (permintaan maaf) dari Pj Walikota Sumastro nantinya, maka pada masa pemerintahan berikutnya yang terselenggara melalui Pilkada 27 November 2024 mendatang, Sumastro diharapkan tidak melakukan cawe-cawe.
Sebab, pintu masuk untuk cawe-cawe menurut pengamatan newsroom Reaktifnews.com kemungkinan itu sangatlah kecil. Selain mengingat banyaknya kejadian kisruh serta adanya berbagai kasus dugaan korupsi yang mencuat di masa kepemimpinan Pj Walikota Sumastro di Singkawang. (RN-TIM)
Editor: Topan
Sumber: Reaktifnews.com/ Youtube Metro TV