Singkawang, REAKTIFNEWS.com — Menara mangkrak Masjid Raya Kota Singkawang dapat disebut dalam katagori wajib diwaspadai atau bahkan berbahaya. Pembiaran terkait beberapa bangunan gedung tinggi yang mangkrak di Kota Singkawang seperti halnya menara Masjid Raya Singkawang juga menjadi bukti lemahnya jaminan keamanan dan keselamatan terhadap warga sekitar.
Padahal, Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kota Singkawang misalnya, dapat dengan segera melakukan audit sebuah gedung. Audit gedung adalah sebuah keharusan, hal ini merujuk amanat dari Undang-Undang Nomor 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
Undang-undang ini mengatur ketentuan tentang bangunan gedung yang meliputi fungsi, persyaratan, penyelenggaraan, peran masyarakat, dan pembinaan. (1) Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi khusus.
Audit bangunan gedung selain bertujuan untuk melindungi pekerja maupun warga sekitar gedung dari bahaya yang bisa saja terjadi setiap saat. Artinya, wajib bagi Pemkot Singkawang, dalam hal ini Dinas Perkimta untuk menyampaikan hasil audit terhadap kondisi gedung kepada pengelolanya. Apabila pengelola dalam waktu tenggat waktu yang diberikan tetap enggan memperbaiki, Dinas Perkimta sebaiknya segera mengumumkan ke publik dan mengambil tindakan selanjutnya.
Contoh penerapan kebijakan ini tidak semata pada menara Masjid Raya Singkawang yang sudah lama terbengkalai sekaligus menandakan kondisi salah satu masjid kebanggaan masyarakat Kota Singkawang ini tengah dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Secara lebih umum, sebenarnya bukan hanya menara masjid Raya Singkawang semata yang wajib dilakukan audit. Terhadap gedung-gedung bertingkat lainnya di Kota Singkawang yang mangkrak seperti dibilangan Jalan Diponegoro Kota Singkawang yang entah karena sesuatu dan lain hal akhirnya mangkrak tersebut, selain menyalahi aturan yang berlaku serta sangat berisiko mengancam keselamatan warga sekitar. (Top/RN)
Editor|Redaksi
