ReaktifNews.com (Singkawang, Kalbar) – Klub sepak bola Bintang Muda Sedau (BMS) Kota Singkawang meggelar kegiatan Training Camp (TC) dilapangan sepak bola sedau, Sabtu (27/3/2021).
Kepada reaktifnews.com ketua club sepak bola BMS Rusli mengatakan bahwa kegiatan TC bagi anak didik BMS sudah menjadi agenda rutin club. “Tujuan TC ini jelas, supaya anak didik BMS bisa terus mengembangkan syaraf motorik mereka, tidak hanya masalah skill di lapangan,” ungkap Rusli.
Senada yang disampaikan ketua club BMS, selaku koordinator lapangan kegiatan, Irwan Aifan menambahkan bahwa diharapkan kedepannya anak didik BMS bisa menjadi pemain sepak bola yang profesional. “Ini adalah wujud keseriusan dan komitmen kami selaku pengurus club untuk bersungguh-sungguh dalam mencetak pemain sepak bola yang profesional,” jelas Irwan yang kerap disapa Anjang ini.
Sementara itu Em Abdurrahman selaku bakal calon tunggal ketua PSSI Kota Singkawang yang pada kegitan tersebut dimintai komentarnya via telepon karena mengaku sedang berada di Jakarta mengatakan, untuk prestasi sepak bola Singkawang di masa depan memang harus melakukan pembinaan sepak bola, khususnya pada usia anak dan remaja.
“Kegiatan TC bagi anak didik BMS sangat baik dan memang harus dilakukan. Ini juga sangat sehaluan dengan visi dan misi PSSI bangkit yakni sepak bola profesional industrial,” katanya.
Lanjutnya, dengan konsep sepak bola yang profesional dan industrial maka cara pandang publik dan khususnya insan sepak bola terhadap sepak bola itu sendiri bukan sebatas sebagai olah raga permainan atau sebatas hobi belaka.
“Konsep sepak bola profesional dan industrial akan merubah cara berpikir tentang sepak bola. Dari sini poinnya adalah sepak bola itu merupakan jaminan masa depan, baik bagi penainan maupun bagi club sepak bola,” tuturnya.
Arah menuju sepak bola profesional dan industrial dapat diraih, yakni dengan mengelar kompetisi bermetode home maupun away. Sehingga hasil dari setiap pertandingan baik itu berupa hasil penjualan tiket masuk, parkir, sponsor dan lain-lain itu sepenuhnya menjadi penghasilan club.
Dengan pola itu, club sepak bola akan mampu membagun kemandirian dalam pengadaan dan peningkatan sarana maupun prasarananya. Bahkan tidak mustahil club juga bisa memberikan gaji tetap dan layak bagi pemain clubnya. Bila perlu club bisa melakukan transfer pemain sesama club sesuai kebutuhannya.
“InsyaAllah kalau tidak ada aral melintang bagi saya nenuju ketua PSSI dan pola ini berjalan, maka kedepan bukan mustahil masyarkat Singkawang akan selalu nonton bareng untuk menyaksikan klub serta pemain asal kota Singkawang tampil dilayar kaca liga inggris, spayol atau liga italia. Ini bukan barang mustahil,” pungkas Rahman. (Ferry)