Singkawang, REAKTIFNEWS.com
Seluruh partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) telah usai mendaftarkan caleg mereka ke KPU dan saat ini tengah diverifikasi. Begitupun soal prediksi persaingan 18 parpol jelang pemungutan suara di Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang dimungkinkan bakal berlangsung sengit.
Menyoroti kehadiran beberapa parpol di level medioker atau papan tengah, dipandang mempunyai kans bakal menggerogoti suara partai-partai parlemen alias partai yang sebelumnya memiliki ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT).
Diantara partai pendatang baru yang punya potensi untuk menggebrak yakni Partai Gelora. Meski berstatus baru, partai Gelora didalamnya sebagaimana diketahui dimotori oleh elite-elite lama dengan pengalaman, jaringan, dan infrastruktur partai yang pernah terbina. Partai Gelora disebut-sebut juga menjadi kapal besar bagi mantan politisi PKS.
Sebagai parpol baru yang lolos menjadi peserta Pemilu 2024, Partai Gelora boleh saja bergembira. Namun tentu saja mereka akan menghadapi tantangan berat, sebagai peserta pemilu jika ingin lolos ke Senayan maka harus memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.
Sebagaimana diketahui, angka 4 persen tersebut bukanlah angka yang kecil. Berat memang bagi parpol baru untuk memenuhi ambang batas parlemen. Jika kembali berkaca pada Pemilu 2019, belum ada sajarah parpol baru yang kemudian langsung berhasil lolos ke Senayan.
Namun demikian, bukan berarti Partai Gelora atau partai baru lainnya tertutup kemungkinan untuk lolos ke Senayan. Untuk partai Gelora khususnya, selain harus bisa bersaing dan lihai serta mempunyai strategi jitu mengambil ceruk suara PKS.
Namun ini juga bukan perkara mudah, sebab PKS pastinya akan berusaha keras mempertahankan basis suara mereka. (Topan/Reaktifnews)
