Pemilu 2024: Partai Ka’bah di Singkawang Akhirnya Karam

by -2,225 views
perolehan kursi di dprd singkawang
Proyeksi perolehan kursi partai di DPRD Kota Singkawang dari masa ke masa. (REAKTIFNEWS.COM/ tim)

REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – PPP atau Partai Ka’bah di Kota Singkawang akhirnya karam pada Pemilu 2024. Tak ada yang menyangka, jika melihat hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Selasa (27/2/2024) pukul 11.00 WIB mengenai pergeseran suara PPP di Singkawang hanya berada di 2,89 persen alias jauh dibawah parliamentary threshold (PT) sesuai aturan Pemilu Legislatif 2024 yakni 4 persen.

Sementara suara yang telah masuk dalam hitung cepat KPU sudah mencapai 81,16 persen, sulit untuk tidak mengatakan bahwa bayang-bayang karam akhirnya jadi kenyataan dan menaungi nasib partai yang dikenal dengan sebutan Partai Ka’bah ini.

Sebagaimana diketahui, PPP merupakan salah satu dari tiga partai (PDI-P dan Golkar) yang menjadi partai tertua dalam percaturan kontestasi politik tahun ini.

PPP lahir pada 5 Januari 1973 dari fusi partai-partai Islam masa Orde Baru, yakni Partai Nadhlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

PPP bersamaan dengan PDI-P pada masa Orde Baru menjadi corong perlawanan terhadap pemerintah, sementara Golkar duduk nyaman di kursi pemerintahan Soeharto.

Ketika hitung cepat menempatkan PPP berada di angka 2,89 persen, pada saat yang sama, hitung cepat KPU menempatkan PAN sebagai partai teratas dengan suara 14,51 persen, PDI-P di posisi kedua dengan persentase 13,31 persen.

Para elite PPP sepertinya tak belajar dari kawan lamanya, PDI-P dan Golkar, dalam mempertahankan elektoral partai.

“PPP Singkawang harus mampu mencari figure ketua yang memiliki magnet public yang kuat. Meskipun program penting, tapi yang tak kalah penting dibutuhkan adalah figur,” terang simpatisan PPP, Yadi, Selasa (27/02/2024).

“Ini memang pilihan pahit. Kalau bicara penyelamatan partai agar tidak makin terpuruk, dan bahkan karam, suka atau tidak, PPP butuh darah segar yang bisa memanggil pulang kandang kembali para pemilih tradisionilnya yang ideologis, tapi sekaligus membawa segmen pemilih baru,” pungkasnya. (top/tim/rn)

No More Posts Available.

No more pages to load.