REAKTIFNEWS.COM, Singkawang – Hasil survei capres bisa dengan mudah dilihat dari berbagai sumber, namun yang penting untuk difahami bersama bahwa survei hanya bisa memotret kejadian saat pengambilan data diambil.
Tetapi survei tidak bisa memotret kejadian nanti pada saat 14 Februari 2024. Survei yang ada saat ini, lebih kepada bagaimana strategi para tim paslon capres untuk bisa meningkatkan elektabilitas. Lagi-lagi, tidak bisa menjadi jaminan kemenangan tanggal 14 Februari 2024 nanti.
Jadi kalau kemudian pasangan Prabowo-Gibran saat ini unggul dari pasangan Ganjar-Mahfud serta Anies-Muhaimin, maka bisa saja pada 14 Februari 2024 berubah.
Hal tersebut bila memang ada konstelasi atau momentum politik yang dahsyat. Namun memang, jika dilihat dari hasil lembaga survei maka segenap pihak harus “legowo” bahwa memang pasangan capres Prabowo-Gibran saat ini diunggulkan untuk lolos ke putaran kedua.
Tinggal menanti di debat terakhir, apakah Ganjar-Mahfud atau Anis-Muhaimin yang akan lolos ke putaran kedua.
Bahkan saat ini selain paslon 1, 2, dan 3, kemudian muncul dan sedang trending yakni “Salam 4 Jari” dari masyarakat sipil.
Ini menunjukan bukan untuk mendukung paslon atau menghalangi paslon lain, namun yang menginginkan ada kesatuan antara pendukung 1 dan 3 bila dimungkinkan dua putaran.
Salam 4 Jari juga lebih dimaknai sebagai alternatif yang positif untuk demokrasi di Indonesia, jadi selain 1, 2, dan 3 maka kemudian kita juga punya “empat”.
Kemudian, apakah makna salam 4 jari itu adalah ungkapan yang disampaikan masyarakat yang ingin menolak dominasi Presiden Jokowi di Pilpres 2024 ini?
Hal tersebut sah-sah saja, karena baik paslon 1 dan 3 nampak sekali tidak didukung oleh Presiden Jokowi menyusul pernyataan “Presiden boleh berkampanye”.
Bahkan beberapa warga masyarakat sipil justru kemudian mengacungi jempol untuk Kiai Ma’ruf Amin, Wakil Presiden yang mengatakan bahwa dirinya akan netral tidak berpihak.
Walaupun juga disebut Kiai Ma’ruf berkali-kali yang mengatakan hal tersebut bukan berarti ia bertentangan dengan Presiden, tapi ini sikapnya untuk tidak berpihak kepada paslon manapun.
Akhirnya, apapun itu yang pasti bahwa pilpres bukanlah sekedar selera elit politik semata, namun keputusan final ada di tangan rakyat. (top/RN)
