REAKTIFNEWS.COM, Singkawang Kota – Rapat persiapan pelaksanaan revitalisasi Pasar Beringin dan sekitarnya yang dijadwalkan hari ini, Jumat (16/9/2022) di Ruang Rapat Wali Kota kantor Wali Kota Singkawang justru mendapat penolakan ratusan pedagang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Pasar Beringin (FOKPABES) Singkawang.
Para pedagang menyodorkan penolakan mereka tersebut juga kepada pihak DPRD Kota Singkawang. Setidaknya ada 4 point penolakan dari para pedagang, antara lain para pedagang khususnya penjual sayur keberatan lantaran tempat berjualan yang disediakan Pemerintah di Pasar Beringin yang baru tersebut terlampau kecil.
Selanjutnya, para pedagang juga keberatan soal skema biaya sewa yang sebelumnya ditentukan pihak investor karena dinilai terlalu tinggi untuk para pedagang.
Atas keberatan ratusan pedagang tersebut, anggota dewan sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra, saat dihubung REAKTIFNEWS membenarkan soal adanya penolakan dari ratusan pedagang yang tergabung dalam FOKPABES.
“Betul, ratusan pedagang pasar beringin Fokpabes melayangkan penolakan mereka ke kita. Sebenarnya sejak awal saya sudah ingatkan agar jangan menyepelekan persoalan, hati-hati ambil keputusan,” jelas Sumberanto.
Dikatakan lebih lanjut oleh Sumberanto, pihaknya dalam hal ini selaku unsur perwakilan dari para pedagang mempunyai tanggung jawab untuk menanggapi serta mendengar keluhan dari para pedagang terkait revitalisasi pasar Beringin tersebut.
“Ada empat point alasan penolakan mereka. Bagaimanapun pendapat para pedagang menjadi sangat penting karna menyangkut hajat hidup orang banyak di pasar tersebut,” jelasnya.
Sumberanto menilai bahwa intensitas dalam bersosialisasi yang dilakukan juga dirasakan masih sangat kurang. Sementara, para pedagang juga menginginkan agar revitalisasi pasar Beringin ini harusnya dikaji dengan baik.
“Sosialisasinya dirasakan masih kurang. Inilah, pemahaman yang kita anggap baik belum tentu sejalan dengan orang lain,” tuturnya.
Wakil ketua DPRD Singkawang yang dikenal vokal ini juga berharap agar seorang pemimpin harus betul-betul bisa menangkap aspirasi dan tidak terkesan menganggap enteng persoalan.
Disamping itu keberadaan pasar beringin hingga saat ini tujuan utamanya adalah mengangkat derajat para pelaku UMKM, bukan justru dikomersilkan yang mengakibatkan beban para pelaku usaha semakin berat.
“Saya langsung turun kelapangan begitu menerima penolakan mereka dan minta klarifikasi langsung ke para pedagang apakah betul menolak, dan rata-rata memang menyatakan betul. Jadi memang penolakan pedagang ini harus disikapi dengan bijak,” pungkasnya. (*/rn)
Pewarta: Topan Wahyudi
Editor: redaksi
