REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Bandara Singkawang, Kalimantan Barat yang dibangun selama 2019 hingga 2023 telah diresmikan Presiden Jokowi pada Maret 2024 lalu menelan biaya pembangunan sebesar Rp 427 miliar.
Diketahui, dana pembangunannya juga cukup fantastis dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dimana anggaran yang bersumber dari APBN Rp 272 miliar dan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) para pengusaha Singkawang sebesar Rp 155 miliar.
Namun demikian, bagaimana halnya dengan perhatian soal pentingnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dalam rangka meningkatkan kualitas konsumsi pangan orang di Kota Singkawang itu sendiri.
Bukankah langkah konkret soal konsumsi pangan ini juga sangat penting. Bukankah mindset dasar soal makan itu tidak hanya soal kenyang, tapi juga harus sehat.
Jika dikomparasikan dengan anggaran Rp 427 miliar hanya untuk membangun sebuah bandara dengan jumlah yang sama jika digunakan untuk pemenuhan gizi anak-anak serta orang Singkawang pastinya di Singkawang 0 stunting.
Jika Rp 427 miliar tersebut sepenuhnya dikucurkan khusus untuk mengatasi masalah makan dan pemenuhan gizi anak-anak di Singkawang maka dapat dipastikan tidak ada bayi-bayi Singkawang di 1000 hari pertama kehidupan mereka yang terhambat perkembangan otak dan tumbuh kembangnya.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti ini juga penting untuk disodorkan kepada 3 pasangan calon Walikota Singkawang yang pastinya semua mereka tersebut sepakat bahwa Singkawang kedepan harus lebih baik dari yang sudah-sudah. (RN-TIM)
Editor: Topan
Sumber: newsroom reaktifnews.com