Seputar Covid-19 di Singkawang, Kenali Gejalanya

by -1,475 views
ilustrasidan presentase covid-19 singkawang
Ilustrasi Covid-19 dan data presentase pasien terkonfirmasi menurut jenis kelamin di Singkawang. (Foto/Dok: ilustrasi images shutterstock/Dinkes-Rs.AA-Kominfo Skw)

ReaktifNews.com (Singkawang, Kalbar) – Berdasarkan data mappings sebaran dan statistik penanganan Covid-19 Kota Singkawang, khusus pasien wilayah Kota Singkawang data sumber 27 Agustus 2020 sampai dengan hari ini yakni dari Dinas Kesehatan, RSUD Dr.Abdul Aziz dan Dinas Kominfo Kota Singkawang presentase pasien terkonfirmasi menurut jenis kelamin didominasi oleh perempuan dengan 58,27%, sementara laki-laki 41,73%.

Berdasarkan data tersebut juga diketahui peringkat sebaran terkonfirmasi Per Kecamatan, Singkawang Tengah menduduki peringkat pertama dimana Kelurahan Roban total terkonfirmasi 136 jiwa, total sembuh sebanyak 107 jiwa, belum dinyatakan sembuh 25 jiwa dan meninggal 4 orang.

Singkawang Barat di peringkat kedua, dimana Kelurahan Pasiran jumlah total terkonfirmasi 118 jiwa, total sembuh sebanyak 106 jiwa, belum dinyatakan sembuh 9 jiwa dan meninggal 3 orang.

Kemudian Singkawang Selatan di peringkat ketiga, dimana Kelurahan Sedau jumlah total terkonfirmasi 58 jiwa, total sembuh sebanyak 45 jiwa, belum dinyatakan sembuh 11 jiwa dan meninggal 2 orang.

Update Jumlah kasus virus Corona COVID-19 hingga hari (Rabu, 27 Januari 2021), bidang Komunikasi Publik Satgas Covid 19 Singkawang melansir, total pasien terkonfirmasi Covid 19 di Kota Singkawang sebanyak 80 orang. Suspek dirawat sebanyak 6 (enam) orang, 2 dari luar Kota Singkawang.

Sementara hingga Per tanggal 24 Januari 2021, kategori resiko kenaikan kasus Kota Singkawang masih berada di Zona Orange Covid-19, ini artinya Kota Singkawang berada di zona resiko sedang.

Agar lebih waspada, berikut 10 ciri-ciri orang terkena virus Corona yang telah dirangkum reaktifnews.com dari berbagai sumber.

1. Sakit kepala yang berulang-ulang
Ahli jantung dari London, Dr Dominic Pimenta mengatakan sebanyak 70 persen pasien Corona mengalami sakit kepala. Meski bukan termasuk gejala khas COVID-19, jika sakit kepala terjadi berulang-ulang itu perlu diwaspadai.

2. Merasa sesak napas
Ciri lain orang terkena virus Corona lainnya yaitu bisa mengalami sesak napas. Berdasarkan studi yang dirilis di JAMA, gejala ini bisa bertahan lama dan mungkin disebabkan karena peradangan yang terjadi cukup lama di paru-paru.

“Kalau sudah begini, mungkin penyakit yang kamu alami sebelumnya adalah COVID,” kata dokter spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine Dr William Schaffner, MD.

3. Nyeri dada
Sebaiknya jangan menganggap enteng myeri dada. Hal ini juga bisa menjadi gejala orang saat terinfeksi COVID-19. Ini dialami seorang pasien bernama Kerrie Noth, yang dirawat selama 36 hari.

Pasien Kerrie Noth mengaku sering merasakan seperti terbakar dan muncul rasa kesemutan di area sekitar dada serta lehernya. Tak hanya itu, jantungnya juga sering berdebar-debar sampai muncul rasa tidak nyaman yang cukup ekstrim di bagian dada dan tulang rusuk.

4. Batuk
Sebuah penelitian JAMA juga mengungkapkan, sejumlah pasien Corona mengalami batuk berkepanjangan. Para ahli mengatakan, ciri-ciri orang terkena virus Corona biasanya mengalami batuk kering dan bisa berkepanjangan.

Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), menunjukkan sebanyak 43 persen pasien COVID-19 mengalami batuk selama 14-21 hari setelah terinfeksi.

5. Flu parah
Ciri lainnya yaitu mengalami flu yang parah. Pada penelitian di University of Texas, para ahli menganalisis swab orang-orang yang dicurigai mengalami flu di musim dingin akhir 2019 di AS.

Hasilnya, para ahli menemukan setiap dua kasus flu di sana salah satunya COVID-19. Ini membuat mereka yakin jika COVID-19 mulai menyebar di AS pada akhir 2019.

Namun demikian, dokter spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine Dr William Schaffner, MD, mengungkapkan masih sulit untuk membedakan antara flu dan COVID-19 tanpa tes. Tetapi, flu biasanya tidak menyebabkan sesak napas, sakit kepala, atau gejala gastrointestinal.

6. Muntah dan diare
Gejala lainnya yaitu mual, muntah, dan diare. Meskipun jarang terjadi, pasien yang mengalami gejala ini bisa disertai dengan gejala khas COVID-19 lainnya.

Untuk golongan ini, setidaknya 4 persen pasien COVID-19 yang didiagnosis positif Corona dengan gejala muntah dan diare, tanpa adanya gejala khas seperti demam dan sebagainya.

7. Kelelahan
Selanjutnya gejala orang terkena virus Corona juga bisa mengalami kelelahan kronis yang diikuti gejala khas lainnya. Berdasarkan studi di JAMA, gejala ini disebut bisa bertahan lama pada pasca seseorang terinfeksi virus Corona.

Dari studi tersebut, setidaknya para ahli menemukan sebanyak 53 persen pasien yang mengalami kelelahan selama 60 hari setelah merasakan gejala COVID-19.

8. Mudah lupa
Ternyata mudah lupa juga menjadi salah satu ciri-ciri atau gejala seseorang terinfeksi COVID-19. Direktur medis NeuroGrow Brain Fitness Center di Virginia Utara dr Majid Fotuhi menjelaskan, ini disebut berkaitan dengan efek jangka panjang bahkan bisa mengalami depresi, insomnia, parkinson, hingga kehilangan ingatan.

Sementara pedoman klinis yang dipublikasi di The University of Lausanne Hospital di Revue Medicale Suisse juga menyebut kondisi mudah lupa pada pasien Corona ini umumnya disertai demam hingga masalah pencernaan, yang menjadi penyebab mudah lupa pada pasien COVID-19 akibat oksigen dalam otak.

9. Sakit tenggorokan
Meskipun diketahui bukan termasuk gejala khas COVID-19, beberapa pasien Corona juga mengalami sakit tenggorokan. Faktanya, ada 52,9 persen pasien yang dinyatakan positif COVID-19 mengalami gejala ini.

10. Kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa (anosmia)
Ciri-ciri orang terkena virus Corona yang disebut umum dirasakan adalah kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa (anosmia). Pakar penyakit menular Dr Amesh A Adalja, MD, pun mengatakan ciri-ciri ini sangat berkaitan dengan infeksi akibat virus Corona.

Berdasarkan data awal American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS), sebagian besar pasien Corona membutuhkan waktu selama 10 hari hingga gejala ini bisa membaik.

Namun, tak sedikit ahli dan bukti yang menyatakan bahwa gejala anosmia ini bisa berlangsung lebih lama hingga berbulan-bulan pasca pasien tersebut sembuh dari COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Barita P Ompusunggu saat dihubungi mengatakan kembali pihaknya mengingatkan kepada khalayak ramai untuk meningkatkan kedisiplinan dan patuh menjalankan protokol kesehatan, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak serta menghindari kerumunan dan keramaian.

“Mari kita tingkatkan disiplin protokol Kesehatan dengan 3M. Memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer,” ujarnya. (zfk/top)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.