REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Pemenuhan pangan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat sangat penting sebagai komponen dasar untuk menekan laju stunting serta mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, sebab kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.
Untuk itu, demi meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat khususnya pada anak usia dini, keseriusan pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas terkait diharapkan harus lebih nyata soal pola konsumsi pangan masyarakat beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) ini. Misalnya berfokus para murid-murid sekolah Dasar yang ada di seantero Kota Singkawang.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, selain bagian dari keseriusan pemerintah dalam menekan angka stunting, tujuan B2SA ini juga tindak lanjut amanat UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, bahwa arah kebijakan umum ketahanan pangan dalam perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat dapat dilakukan melalui peningkatan pola konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumberdaya dan budaya lokal.
Selain itu, dapat meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan dan memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan bagi anak-anak usia dini serta mengajak anak-anak untuk menghindari makanan yang tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan mereka.
Dengan demikian informasi dan edukasi terkait porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tiap piring anak-anak Singkawang sebagai alternatif konsep 4 sehat 5 sempurna tersebut bukan sekedar retorika semata.
Apa itu Rumah Pangan B2SA?
Sebagaimana diketahui, tujuan utama Gerakan Konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang (B2SA) adalah meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyarakat.
Untuk itu Rumah Pangan B2SA perlu masif di bangun serta dikembangkan pada beberapa titik Kecamatan yang ada di Kota Singkawang.
Bagi masyarakat awam yang masih belum mengenal apa itu Rumah Pangan B2SA, melalui Badan Pangan Nasional (BAPANAS) berikut penjelasan singkatnya dikutip dari @badanpangannasional :
Rumah Pangan B2SA merupakan kegiatan kolaborasi NFA dengan TP PKK sebagai tempat dimana dilaksanakannya sosialisasi dan edukasi makanan B2SA kepada penerima manfaat yaitu anak stunting, gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui serta calon pengantin yang juga merupakan salah satu upaya penanganan stunting menuju generasi yang sehat, aktif dan produktif.
Konsep pelaksanaan kegiatan Rumah Pangan B2SA terdiri dari dapur pengolahan B2SA dimana kader PKK akan menyusun menu B2SA serta mengolahnya menjadi makanan siap santap yang berbasis pangan lokal sesuai potensi masing-masing wilayah untuk dibagikan kepada penerima manfaat tersebut.
Dalam pemberian makanan B2SA juga sekaligus disosialisasikan terkait pola mengonsumsi pangan B2SA agar bisa diterapkan sejak dini untuk seluruh anggota keluarga.
Selain Dapur B2SA, kegiatan akan diintegrasikan dengan Kebun B2SA dengan memanfaatkan lahan pekarangan sekitar sebagai sarana edukasi ke masyarakat untuk penyediaan bahan pangan bagi keluarga.
Untuk memberikan dampak yang signifikan dari pelaksanaan kegiatan ini, kader PKK diharapkan dapat menyiapkan data awal penerima manfaat seperti Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Lingkar Lengan (LL) dan kondisi fisik serta melakukan pemantauan terhadap penerima manfaat setiap 1 bulan sekali untuk melihat perkembangannya.
Selain itu juga diperlukan untuk terus melakukan pendampingan, dokumentasi dan penyusunan laporan. (TIM-RN)
Editor: Topan
Sumber: reaktifnews.com/ BAPANAS