REAKTIFNEWS.COM
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa kuota Solar Subsidi untuk nelayan sudah ada. Hanya pihaknya menegaskan supaya aliran kuota solar untuk nelayan ini tidak bocor ke pihak yang tidak berhak.
“Tadi yang bertanya kuota solar buat nelayan, sudah ada kuotanya tinggal yang dipastikan jangan kencing ke tempat lain. Supaya apa? supaya tepat sasaran,” terang dia dalam acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama serta Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan PT Pertamina Patra Niaga, Kamis (2/2/2023) yang lalu melalui CNBC Indonesia.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyatakan bahwa pihaknya akan memastikan pasokan BBM solar subsidi aman untuk nelayan. Terdapat tiga hal utama untuk memastikan jalannya pasokan solar subsidi untuk nelayan.
Pertama, ketersediaan solar untuk nelayan sudah masuk dalam kuota solar subsidi secara nasional pada tahun 2023.
Kedua, akses stabilitasnya, Pertamina berkoordinasi dengan adanya zona baru. “Tahun ini targetnya Kita 30 total. Yang sudah beroperasi hari ini SPBU khusus Nelayan adalah 387. Target 30 tahun ini tadi dengan zonasi kita pastikan ini akan terakses oleh nelayan,” terang Nicke di lokasi yang sama, Kamis (2/2/2023).
Ketiga, harga solar nelayan di subsidi per liternya yakni Rp 6.500 per liter untuk seluruh SPBU.
“Tiga hal ini yang kami akan pastikan selain itu kita juga harus memastikan bahwa BBM subsidi ini dinikmati oleh oleh pihak yang tepat tadi BBM yang tepat sasaran dengan data-data dari KKP data-data dari operasional nelayan kita ingin memastikan bahwa per nama untuk setiap melayani adalah benar dan juga jenis kapalnya juga sesuai dengan peruntukannya dan dengan digitalisasi ini kita pastikan bahwa subsidi lebih tepat sasaran terima kasih,” tandas Nicke. (pgr/*)
