REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sudah memasuki Tahap Pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa hari lalu. Ada tiga Paslon yang akan bersaing di Pilkada Serentak pada tanggal 27 November 2024 mendatang di Kota Singkawang, yaitu:
1. Tjhai Chui Mie-Muhammadin
2. Abdul Muthalib-Irwan
3. Andi Syarif-Yusnita Fitriadi
Dari data partai pendukung Paslon dikaitkan dengan jumlah kursi yang diperoleh masing-masing Partai di DPRD Kota Singkawang tahun 2024-2029 kita bedah “Kekuatan Paslon” yang akan bersaing di Pilkada Serentak 27 November 2024. Bagaimanakah peluang (opportunity) mereka?
1. Paslon Tjhai Chui Mie-Muhammadin
Partai Pengusung: PDIP, PAN, Demokrat, NasDem, Gerindra dan Hanura
Kursi PDIP di DPRD 5
Kursi PAN di DPRD 4
Kursi Demokrat di DPRD 3
Kursi NasDem di DPRD 3
Kursi Gerindra di DPRD 2
Kursi Hanura di DPRD 1
Total 18 Kursi
2. Abdul Muthalib-Irwan
Partai Pengusung: PKB dan PKS
Kursi PKB di DPRD 5
Kursi PKS di DPRD 4
Total 9 Kursi
3. Andi Syarif-Yusnita Fitriadi
Partai Pengusung: Golkar
Kursi Golkar di DPRD 3 Kursi
6 Partai Pengusung Nonparlemen
Total Kursi 3
Dari jumlah kursi legislatif di masing-masing partai pendukung terlihat 2 Paslon bersaing ketat:
1. Tjhai Chui Mie-Muhammadin 18 Kursi
2. Abdul Muthalib-Irwan 9 Kursi
Pertanyaan Ambigu
- Akankah di pemilihan langsung 27 November 2024 suara pemilih akan “Tegak Lurus” dengan Wakil Partainya yang duduk di DPRD Singkawang?
- Siapakah yang paling berpeluang memenangkan kursi di C1 tahun ini?
- Apakah akan terjadi pemilihan dua putaran?
Dari data terlihat, bahwasanya peluang terbesar ada di Paslon Tjhai Chui Mie dengan Kursi Partai Pengusung di DPRD Kota Singkawang 18 Kursi. Disusul Paslon Abdul Muthalib-Irwan dengan 9 Kursi dan Paslon Andi Syarif-Yusnita Fitriadi dengan 3 Kursi plus 6 parpol Nonparlemen. Lantas, bisakah Paslon Tjhai Chui Mie-Muhammadin dengan mudah berjaya?
Mari Kita Coba (Markicob) Tipis-Tipis
1. Akan banyak sekali pemilih yang tidak sejalan dengan partainya dalam menggunakan hak pilihnya, mereka lebih melihat “Figur” atau “Orangnya” yang akan menjadi Walikota Singkawang ketimbang melihat Partainya. Artinya sangat mungkin ada pemilih yang “membelot” alias tidak loyal pada partainya.
Diyakini atau tidak, suara pemilih di Pilkada kerap tidak tegak lurus dengan suara partainya. Ini salah satu fenomena sekaligus sisi lain dari pemilihan langsung di Indonesia.
2. Jika mengulik komposisi kursi di DPRD Kota Singkawang, peluang terbesar ada di Paslon Tjhai Chui Mie-Muhammadin dengan hampir “memborong” partai dan akhirnya mengamankan 18 kursi.
Disusul Abdul Muthalib-Irwan 9 Kursi dan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi dengan 3 kursi plus 6 partai Nonparlemen.
Apakah Tjhai Chui Mie-Muhammadin punya peluang terbesar di Pilkada Singkawang?
Apapun bisa terjadi. Bisa “Ya” dan bisa juga “Tidak”, karena suara yang dihitung adalah suara dari pemilih, bukan suara dari wakil partai di DPRD Singkawang.
Menjelang 27 November berjibakulah Wakil Partai di DPRD berikut seluruh simpul-simpul relawan maupun organisasi sayap mereka untuk memenangkan Paslon melalui tim sukses yang sudah dibentuk sampai di Kecamatan dan Kelurahan.
Bisakah Paslon Tjhai Chui Mie-Muhammadin membungkus kemenangan?
- Bisa terjadi, asal mulai saat ini Paslon ini langsung “Gas Pol” memanfaatkan momen tersisa dengan misalnya menggerakkan “mesin partai” melakukan sosialisasi yang lebih gencar di tempat-tempat yang dulu suara caleg/partainya tidak banyak/kurang.
- Membuat event-event olahraga, temu ramah dengan warga, membuat nobar sepakbola dengan memberikan door price misalnya yang tentu diawali dengan seremonial berupa dialog dengan warga.
Bukan mengecilkan 2 Paslon lain, yaitu Abdul Muthalib-Irwan dan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi dengan masing-masing Kursi di DPRD 9 dan 3 plus partai Nonparlemen tersebut.
Pastinya, “silat” politik sangat dinamis bahkan hingga memasuki jurus pamungkas di menit akhir. Bergantung juga pada “marketing” apa yang ingin Paslon tawarkan ke pemilih.
Oleh sebab itu, opportunity atau peluang 2 Paslon ini masih tetap menyala, walaupun memang Paslon Tjhai Chui Mie-Muhammadin secara realistis memang memiliki peluang yang lebih besar.
3. Apakah akan terjadi pemilihan dua putaran?
Pilwako Singkawang tahun ini mungkin agak mirip dengan Pilwako tahun-tahun sebelumnya dengan hanya satu putaran. Bedanya hanya pada jumlah Paslon yang ikut kontestasi saja.
Bu Tjhai Chui Mie bisa “menapaktilasi” saat Pilkada yang lalu dengan dukungan “bulat” suara dari pemilih Tionghoa. Demikian halnya pasangan Abdul Muthalib-Irwan dan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi, kedua Paslon ini juga pastinya memiliki “senjata rahasia” untuk mengunci kemenangan mereka.
Dari hasil utak-atik peluang di atas, terlihat Bu Tjhai Chui Mie memang memiliki peluang yang unggul untuk kemudian terpilih kembali menjadi Walikota Singkawang 2025-2030.
Namun lagi-lagi apapun bisa saja terjadi, berbagai kejutan politik di Pilwako Singkawang masih sangat dimungkinkan menjelma menjadi sebuah kejutan hingga detik akhir. Mari sama-sama kita “Gasken” dan nikmati bersama. (TIM-RN)
Editor: Topan
Sumber: Newsroom reaktifnews.com