Tiap Musim Penghujan 60 KK di Bukit Batu Cemas

by -1,232 views
Ketua RT 12 Hisbullah
Insert; Ketua RT 12 Kelurahan Bukit Batu Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Hisbullah dan warga menunjukan kondisi mereka, (foto/dok: reaktifnews.com/skw)

ReaktifNews.com (Singkawang,Kalbar) – Masyarakat Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) dibuat cemas setiap datang musim penghujan. Pasalnya, di kawasan mereka saat intensitas curah hujan tinggi dalam waktu singkat air dengan mudah merendam rumah penduduk, khususnya mereka yang berada di RT 11 dan 12.

Ketua RT 12 Kelurahan Bukit Batu, Hisbullah, menuturkan bahwa banjir di kawasan mereka sepanjang tahun 2020 melanda sudah berkali-kali. Manakala intensitas hujan tinggi, dalam tempo setidaknya 3 hari berselang maka air dengan mudah merendam rumah-rumah penduduk. Bahkan Ia juga mengakui, kediamannya juga ikut terimbas dan pernah ketinggian genangan air mencapai hingga 30cm dari permukaan lantai kediamannya.

“Lihat saja dinding rumah saya, banjir mencecah 30 cm. Itu batas ketinggian banjir belum lama ini. Selain di sini, kawasan parah lainnya dialami juga oleh warga jalan Adelia sana”, tutur Hisbullah, Selasa (22/12/2020).

Permasalahan banjir yang sering melanda kawasan dua RT yang dihuni setidaknya oleh 60 Kepala Keluarga (KK) ini bukan tanpa alasan. Selain faktor alam yakni musim penghujan yang disertai curah hujan tinggi, juga disebabkan faktor minimnya volume saluran dikawasan yang boleh dibilang terletak di kawasan rendah tersebut. Sehingga genangan air dan saluran-saluran kecil di wilayah tersebut tidak maksimal mengaliri genangan ke parit besar yang ada di kawasan tersebut.

Ketua RT 12 juga mensinyalir, masalah krusial lain penyebab sejumlah 60 kepala-keluarga di daerahnya yang rentan terendam banjir, khususnya di musim penghujan yakni jembatan di penghujung simpang empat Jalan Trisula – Jalan Semai. Menurutnya, debit serta arus air dari arah hulu sangat kencang, ini terjadi saat normal dan semakin tidak terkendali saat musim penghujan tiba. Sementara jembatan terletak di perempatan Jalan Trisula – Jalan Semai saat ini memang sudah diperbaiki pemerintah, namun kontruksi rongga atau ruang di bawah jembatan terlihat lebih mengecil dari semula.

“Jembatan yang di perempatan jalan Trisula-Semai itu memang sudah diperbaiki. Tapi aneh, sepertinya bakal jadi permasalahan baru. Soalnya kolong jembatan dibuat lebih mengecil dari sebelumnya. Padahal dalam kondisi normal saja arus air dari arah hulu itu sangat kencang. Nanti waktu volume air di musim hujan dipastikan makin parah untuk kami, sebaliknya arus menuju arah jalan Semai tidak masalah. Ini kan aneh dan jadi masalah baru nanti bagi kami di sini,” kata Hisbullah lagi.

Lebih lanjut dikatakan Hisbullah, selain kondisi pintu air di hulu juga bermasalah karena roboh dimakan usia. Untuk itu pihaknya berharap kepada pihak-pihak pemangku kepentingan dalam hal ini, wakil rakyat serta Pemkot Singkawang agar dapat menindaklanjuti kecemasan mereka. Khususnya kecemasan warga di saat musim penghujan tiba. Secara pribadi maupun atas nama warga yang terdiri dari 60 KK pihaknya berharap masalah banjir yang kerap dialami warga setempat ini bisa jadi perhatian pihak terkait.

“Tolonglah perhatian dari pemerintah dan pihak terkait. Memang ada salah seorang anggota dewan yang selalu turun saat banjir melanda dengan memberikan bantuan beras maupun sembako lain kepada kami, Bu Sitti Syamsiah. Hal ini juga sudah kami sampikan berulang kali kepada beliau dan alhamdulillah beliau juga selalu berada di tengah-tengah kami. Merasakan penderitaan kami, tapi prinsipnya masalah kami di dataran rendah ini tolonglah diperhatikan pemerintah sehingga banjir tidak terus berulang menggenangi rumah kami,” harapnya. (ari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.