Singkawang, Reaktifnews.com – Zikir Nazam merupakan termasuk Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang dimiliki Indonesia. Ini merupakan “budaya hidup” yang berisi unsur filosofis dari tradisi masyarakat termasuk bagi masyarakat Singkawang dan masih diturunkan dari generasi ke generasi.
Zikir Nazam juga dikenal sebagai kesenian yang bernafaskan islam, syairnya dilagukan dalam bahasa arab. Biasanya nazam ini dilakukan setiap malam jumat di surau atau di rumah penduduk yang menginginkan kegiatan itu.
Berkaitan hal tersebut, perkumpulan Ikatan Seni Budaya Zikir Nazam (PISBZN) Kota Singkawang baru saja merayakan Milad (hari jadi) yang ke 8. Terlestari dan meningkatnya seni budaya dan zikir nazam menjadi doa dan harapan masyarakat dalam peringatan Milad ke 8 PISBZN.
Pj. Wali Kota Singkawang beserta unsur Forkopimda Kota Singkawang turut hadir dalam acara Milad yang berlangsung di Tarub Halaman Lapangan Futsal, Jalan Ratu sepudak, Setapuk Besar Hilir, Rabu (22/2/2023).
Mengawali acara ini, Ketua PISBZN, Tan Ashari Arhap, menyampaikan sekapur sirih (sambutan penghormatan) dengan menceritakan sejarah zikir nazam dan terbentuknya PISBZN.
Ia mengatakan terbentuknya PISBZN berawal dari keprihatinan serta kekhawatirannya melihat degradasi budaya di tengah masyarakat melayu khususnya budaya kesenian zikir nazam.
Sementara, Pj. Wali Kota Sumastro mengatakan, dirinya merasa sangat terhormat bisa diundang dalam acara Milad yang juga dihadiri oleh Pengeran Kerajaan Sambas beserta Permaisuri.
“Bisa diundang dalam acara Milad ini adalah Sebuah kehormatan yang sangat luar biasa bagi saya, karena dalam acara ini, telah hadir di tengah kita, Pangeran Kerajaan Sambas beserta Permaisuri,” katanya.
Ia berharap PISBZN tetap eksis dan memberikan warna tersendiri sebagai penjaga toleransi dan pemersatu bangsa, tidak hanya di Kota Singkawang, namun juga di Indonesia.
Sumastro juga menyebut, organisasi ini akan memberikan sebuah nilai positif dalam memperkaya khazanah budaya bangsa yang sesuai dan sejalan dengan ajaran Islam.
“Saya berharap PISBZN bisa tetap eksis dan memberikan warna tersendiri sebagai penjaga toleransi dan pemersatu bangsa, tidak hanya di Singkawang, namun juga di Indonesia,” harapnya.
“Organisasi ini juga memberikan sebuah nilai positif dalam memperkaya khazanah budaya bangsa yang tetap sesuai dan sejalan dengan ajaran Islam,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sumastro menyampaikan informasi, yang berkaitan dengan izin yang telah diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi (Sandiaga Uno) kepada Pemkot Singkawang untuk menyelenggarakan Festival Toleransi.
“Alhamdulillah, kita sudah mendapat izin dari Bapak Sandiaga Uno untuk menyelenggarakan Festival Toleransi di Kota Singkawang,” ujarnya.
Sumastro meminta kepada tokoh-tokoh PISBZN dan tokoh masyarakat melayu untuk memberikan masukan serta kontribusi dalam membentuk sebuah kolaborasi yang baik agar dapat berpartisipasi dalam event tersebut. Sehingga berdampak juga kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pariwisata.
“Saya menunggu masukan dari para tokoh PISBZN dan tokoh melayu untuk memberikan masukan serta kontribusinya dalam event tersebut, karena dapat berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pariwisata,” mintanya.
Sumastro kembali berharap agar PISBZN menjadi mitra Pemkot Singkawang dalam menjaga keharmonisan serta toleransi di Kota Singkawang.
“PISBZN harus menjadi mitra Pemkot Singkawang dalam menjaga keharmonisan dan toleransi di Kota Singkawang,” pungkas Sumastro. (Yudi/MC/RN)
Editor|Redaksi