Zulfikar : Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh

by -1,099 views
tokoh pemuda singkawang
Zulfikar, S.Sos. MH., tokoh pemuda Kota Singkawang. (Foto : reaktifnews.com)

ReaktifNews.com (Singkawang, Kalbar) – Sebagaimana peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2021 ini mengusung tema “Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh”. Maka tema tersebut sangat relevan apabila dikaitkan dengan situasi dan kondisi hari ini.

“Harus jujur diakui, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila mulai tergerus,” ungkap salah seorang tokoh muda sekaligus kepala biro reaktifnews.com Kota Singkawang, Zulfikar, S. Sos, MH., Senin (31/5) saat berada di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas.

Lebih lanjut dikatakan Zulfikar, arus globalisasi yang sangat masif dan masuknya anasir budaya luar yang tidak cocok dengan budaya bangsa menjadi penyebabnya. Hal ini menjadi semakin kompleks ketika Indonesia menghadapi beragam ancaman yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan. Maka dari itu, refleksi terhadap hari kelahiran Pancasila menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

“Nilai-nilai Pancasila yang mencakupi nilai religius atau ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan dan kesatuan, nilai musyawarah mufakat, serta nilai keadilan harus mewujud dalam sikap tindak manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Zulfikar mencontohkan, soal perbedaan cara pandang dan kebijakan dalam merespons pandemi COVID-19 antarpemangku kepentingan misalnya. Ini menjadi tantangan terhadap komitmen untuk mengedepankan prinsip musyawarah mufakat dalam menyelesaikan persoalan. Demikian juga halnya dengan problematika kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat di era pandemi, yang menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam menegakkan prinsip-prinsip keadilan.

“Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila tidak cukup dipahami secara konseptual saja. Perlu dikontekstualisasikan dalam laku hidup sehari-hari sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. Tanpa aktualisasi, nilai-nilai Pancasila hanya akan bersifat normatif. Akibatnya dengan mudah nilai-nilai budaya asing masuk ke ruang-ruang publik, terutama menghantam generasi muda yang sangat rentan untuk terpengaruh,” jelasnya.

Sebagai ideologi bangsa, Zulfikar berharap Pancasila tidak boleh diterapkan secara ambigu. Pancasila harus manunggal dan mewujud dalam setiap pikiran, ucapan, dan sikap tindak manusia Indonesia sehari-hari. (*/top)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.