Kendalikan Inflasi, Badan Pangan Nasional Segera Salurkan Cadangan Pangan ke Daerah

by -442 views
Kendalikan Inflasi, Badan Pangan Nasional Segera Salurkan Cadangan Pangan ke Daerah.
Kendalikan inflasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) bakal segera salurkan cadangan pangan ke Daerah. (Dok.Foto: Badan Pangan Nasional/RN)

Singkawang, REAKTIFNEWS.COM

Upaya percepatan penyaluran cadangan pemerintah diharapkan mampu menjaga inflasi nasional sehingga terus mencapai tren hasil positif.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Andriko Noto Susanto saat hadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah pada Senin (28/08/2023), bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah (Pemda) se-Indonesia yang rutin diselenggarakan secara hybrid oleh Kementerian Dalam Negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Andriko mengungkapkan bahwa NFA terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap harga-harga pangan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga di pasaran. Hal ini dilakukan guna mendukung kestabilan ekonomi masyarakat serta mencegah lonjakan inflasi.

“Berdasarkan hitungan kami, periode Januari-Desember 2023 dilihat dari pasokannya, prognosa sampai dengan akhir 2023 semua komoditas pangan diproyeksikan aman,” ujar Andriko.

Walau untuk saat ini ada komoditas yang memang harus menjadi perhatian pemerintah diantaranya beras, jagung dan bawang putih terkait harganya yang tinggi, sejauh ini dalam menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan, NFA telah melakukan beberapa langkah strategis diantaranya Penyaluran Beras SPHP, Gerakan Pasar Murah (GPM), Bantuan Pangan Beras untuk 21 juta lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) Jagung sebanyak 1000 ton ke peternak, dan pengendalian harga bawang putih serta penguatan stok bawang putih melalui BUMN Pangan.

“Dengan adanya stok beras yang dikuasai oleh NFA dan Perum Bulog dapat dipastikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam posisi aman. Ada dua hal yang akan dilakukan dengan 1,58 juta ton beras yang ada di Perum Bulog, pertama CBP akan dioptimalkan untuk Penyaluran Beras SPHP dan kedua untuk penyaluran Bantuan Pangan periode Oktober-Desember untuk masyarakat yang berpendapatan rendah, turut memfasilitasi distribusi pangan jagung, serta melakukan pengendalian harga dan penguatan stok bawang putih. Ini semua dalam rangka untuk membantu menjaga stabilisasi dan pasokan harga serta pengendalian inflasi tingkat daerah,” ungkap Andriko.

Langkah tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, bahwa Ia telah menugaskan Perum Bulog untuk mempersiapkan kegiatan Penugasan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah dalam rangka Bantuan Pangan Beras.

“Kami telah menugaskan Perum Bulog untuk mempersiapkan penyaluran bantuan pangan beras bulan Oktober, November, dan Desember 2023 mendatang sehingga nantinya bantuan ini dapat menjadi bantalan sosial bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjaga daya beli dan upaya pengendalian inflasi pangan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian selaku pimpinan rapat meminta agar seluruh Kementerian/Lembaga terkait dan Pemda baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk saling berkolaborasi menghindari kenaikan angka inflasi di masing-masing daerahnya.

Tito meminta agar Kementerian/Lembaga dan Pemda menjaga komunikasi dengan publiknya akan ketersediaaan bahan pangan, terus memonitor suplai komoditas bahan pangan di tingkat pedagang dan distributor di tengah perubahan iklim el nino, dan segera melakukan intervensi harga dengan komoditas tertentu yang mengalami kenaikan harga dan apabila terjadi kekurangan suplai.

“Saya meminta kepada seluruh Pemda untuk memperhatikan komunikasi publik, menenangkan masyarakatnya jangan sampai terjadi panic buying yang mengakibatkan kenaikan bahan pangan, namun sebaliknya menyampaikan bahwa ketersediaan bahan pangan cukup sampai dengan akhir tahun. Selanjutnya, terus memonitor dengan turut serta turun ke pasar dan distributor mengenai kecukupan dan kenaikan/turun harga komoditas bahan pangan. Segera lakukan intervensi ketika terjadi kekurangan suplai atau kenaikan harga komoditas bahan pangan tertentu.” pinta Tito. (bapanas/RN)

No More Posts Available.

No more pages to load.