Singkawang, REAKTIFNEWS.COM
Dua orang siswa SD di Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, terpaksa tidak berani masuk sekolah tiap hari Jumat karena takut diberikan sanksi oleh pihak sekolah karena tidak memiliki baju adat.
Saat ditanyai kenapa tidak masuk sekolah, siswa yang masih polos tersebut mengaku malu dan takut dihukum karena tidak punya baju adat dan memilih tidak bersekolah khusus pada hari Jumat.
Kebiasaan bolos pada hari Jumat saat siswa SD wajib berseragam adat ini dilakukan sejak pihak sekolah mewajibkan siswanya mengenakan baju adat.
Terkait hal ini, salah seorang warga menilai aturan yang diberlakukan sekolah tersebut setidaknya sudah merusak mental anak dan pihak sekolah maupun Dinas Dikbud Singkawang harus mengkaji ulang kebijakan tersebut.
“Sejak jaman pak Harto itu sudah diberlakukan seragam yang bertujuan meningkatkan rasa persatuan. Kejadian ini jelas sudah mencederai mental anak-anak,” ujar warga yang tidak ingin disebut namanya, Jumat (1/9/2023).
Ia juga menyebut tidak semua orang tua siswa mampu secara finansial. Menurutnya, baju adat sebaiknya dipakai saat acara khusus saja seperti momen Hari Kartini.
“Tidak semua mampu buat beli atau sewa baju adat. Sewa aja mungkin satu baju bisa puluhan-ratusan ribu. Bagi yang menengah ke bawah uangnya pasti sayang. Padahal niat sekolah khususnya negeri kan untuk pemerataan. Seragam yang ada aja kadang sudah memberatkan,” pungkasnya. (topan)
