Singkawang, REAKTIFNEWS.COM
Fenomena calon legislatif (caleg) muda sebenarnya sudah ramai pada Pemilu 2019 yang lalu. Walau harus diakui memang, sepak terjang mereka masih dibawah senior mereka masing-masing dengan segala asam garam di dunia politik. Perkembangan teknologi saat ini juga lebih memberi peluang para caleg muda untuk meraih kursi di 2024 mendatang.
“Artinya secara politik dan pengetahuan memang belum teruji. Kita juga mengetahui bahwa pemilih muda sekarang ini sebenarnya bisa dijadikan rujukan caleg muda karena tren segmen pasar politik pemilih pemula di Singkawang pun tentu saja menjadi keuntungan caleg itu sendiri,” kata salah satu warga Singkawang, Hendra, diwartakan Kantor Berita Reaktifnews, Sabtu (11/11).
Menurut Hendra, terlepas pengalaman dan kiprah mereka di dunia politik yang masih dirasa berkilau, tapi celah fenomena munculnya para pemilih pemula bisa jadi keuntungan sendiri bagi para caleg milenial. Termasuk para caleg baru yang akan muncul sebagai penantang pada Pemilihan Legislatif 2024 di dapil masing-masing.
“Maka dari itu dibutuhkan kerja ekstra dari caleg baru tersebut untuk menyakinkan calon pemilih pemula dan pemilih nonpemula yang ingin mereka bidik sebagai pemilih konkret dalam kontestasi nanti,” terangnya.
Lanjut dia, politisi muda bisa menjanjikan kebaikan sekaligus keburukan. Kebaikan akan datang jika kader muda potensial punya ide yang visioner dan tahan cuaca politik.
“Caleg muda seperti Zulfikar Abbylawa alias Aab di dapil dua misalnya, atau ada nama lain seperti Suriadi alias Amin di dapil empat itu tentu menjanjikan pengharapan baru bagi masyarakat. Soal lainnya, mereka ini harus bisa bersaing dengan pemain lama atau petahana. Ini masalah jam terbang jadi mereka jangan lengah,” pungkas Hendra. (sh/rn)
