33 SD di Singkawang Sulit Akses Internet

by -581 views
33 SD di Singkawang Sulit Akses Internet
33 SD di Singkawang Sulit Akses Internet

Reaktifnews.com (Singkawang, Kalbar) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang Kalimantan Barat mengakui setidaknya ada 33 Sekolah Dasar (SD) di Kota Singkawang yang belum atau tidak dapat mengakses sinyal internet secara maksimal. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri pihak Disdikbud Singkawang, terlebih di masa pandemic Covid-19.

“Setidaknya ada 33 SD kesulitan akses internet. Sekolah itu tersebar di pinggiran memang, tentulah ini tantangan tersendiri buat dunia pendidikan kita,” terang Kepala Disdikbud Kota Singkawang, H. M Nadjib, Jumat (16/10/2020).

Lebih lanjut Ia mengatakan, dalam rangka untukmeningkatkan akses pendidikan di SD yang ada di Kota Singkawang khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memerlukan bantuan sinyal telekomunikasi atau internet masa New Normal pandemic Covid-19 telah pihaknya tempuh beragam cara guna mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan menyurati pihak penyedia provider plat merah semenjak 4 (empat) bulan lalu.

Namun hingga saat berita ini di turunkan belum ada jawaban pasti dari penyedia jasa provider milik pemerintah itu. Sedangkan para siswa termasuk SD memang masih melaksanakan belajar secara daring. Namun khusus para tenaga pengajar tetap ke sekolah melaksanakan tugas masing-masing di sekolah.

“Ini masalah yang kita hadapi dan pihak telkom sudah kita surati beberapa bulan lalu, tapi belum ada jawaban pasti dari mereka. Siswa masih belum dibolehkan tatap muka, belajar mengajar secara daring. Tapi gurunya tetap ke sekolah seperti biasa,” kata Kadis Dikbud Nadjib.

Selain soal sinyal telekomunikasi atau internet yang dirasakan sangat penting saat ini, faktor guru juga sangat menentukan kwalitas siswa. Menyadari ragam keterbatasan khususnya sekolah dasar di daerah pinggiran maka Nadjib mengambil langkah yakni turut menempatkan tenaga pendidik yang mumpuni di daerah-daerah pinggiran. Strategi ini sebelum pandemic-19 ternyata berhasil, nyatanya predikat sekolah dengan penilaian terbaik serta guru terbaik disabet oleh sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran, atau dengan kata lain sekolah yang justru dihadapkan dengan beragam keterbatasan tersebut.

“Sekarang saya yakin tugas mereka sekarang makin berat. Sebelumnya predikat guru terbaik terbukti mereka yang ditempatkan di pinggiran. Bahkan sekolah dasar terbaik juga bukan dalam kota, melainkan di Senggang Singkawang Timur dan SD 86 Singkawang Utara. Tapi kalau kondisi begini terus tentu sangat mempengaruhi itu semua,” jelasnya.

Nadjib mengakui, untuk mempertahankan agar para pendidik itu betah tugas di daerah pinggiran maka guru yang berprestasi itu diberikan insentif atau penghargaan lebih. Hal ini tentu saja merupakan bentuk dukungan serta keseriusan pihaknya dalam memacu kwalitas dunia pendidikan di Singkawang ini. “Ada semacam reward yang kita berikan. Bahkan saya motivasi, siapa yang berhasil rengking satu berturut saya umrohkan. Nyatanya ada, itu langsung kita tunaikan,” tuturnya.

Disamping itu, Ia juga berpesan agar beragam metode yang telah ia skemakan selama ini diantaranya bagaimana guru-guru ini mengembangkan dirinya, membangun kerjasama dengan orang tua dan guru seyogianya harus terus diupayakan. Metode-metode seperti itu pula yang akhirnya mendongkrak kwalitas pendidikan di Singkawang selalu bersaing ketat dengan daerah atau kota lainnya di Kalimantan Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.