REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Pembayaran THR ASN menjadi salah satu prioritas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk tahun 2023 saja Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang menyiapkan setidaknya 15,5 M untuk tunjangan hari raya (THR) bagi aparatur sipil negara khusus di lingkungan Pemkot Singkawang.
“Jumlah tersebut akan diberikan kepada ASN, P3K dan PTT-PK,” ujar Sutiarno saat masih menjabat selaku Pj Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Senin (3/4/2023) lalu melalui tribunnews.com.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 triliun dari APBD tahun 2024 untuk pembayaran gaji dan tunjangan bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Kalbar. Anggaran tersebut tidak hanya mencakup gaji selama satu tahun, tetapi juga tunjangan hari raya (THR), serta gaji ke-13 dan ke-14.
“Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sedang merancang draf peraturan gubernur sebagai payung hukum untuk pembayaran gaji ASN. Kami juga tengah menunggu perintah bayar dari Kementerian Keuangan untuk pembayaran gaji ke-14,” ujarnya di Pontianak, Minggu (17/3/2024) melalu KBRN Pontianak.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan), Prof. Eddy Suratman, menyoroti dampak positif yang dihasilkan dari pemberian THR kepada ASN. Menurutnya, THR yang dibelanjakan ASN dapat meningkatkan perekonomian daerah.
“Kan yang dihitung orang 12 kali saja dalam satu tahun. Tiba-tiba ada tambahan gaji dari THR ini, pastinya ada dampak positif bagi perkembangan ekonomi daerah,” katanya saat dihubungi.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan, peningkatan daya beli masyarakat akibat THR akan mendorong permintaan terhadap barang dan jasa di pasar lokal. Terlebih, terhadap komoditas yang diperlukan saat hari raya Idulfitri.
“Pembelian terhadap mungkin tepung untuk menghadapi lebaran bertambah, pembelian terhadap gula bertambah, pembelian terhadap komoditas lain yang diperlukan saat hari raya Idulfitri itu bertambah,” ucapnya.
Namun, ia juga mengingatkan akan dampak negatif yang mungkin timbul apabila ASN terlalu bersemangat dalam menggunakan THR mereka. Bahkan, menurutnya bisa menyebabkan inflasi yang tidak terkendali.
“Ada juga dampak negatifnya, kalau dia terlalu bersemangat ASN itu untuk membelanjakan semua THR, bahkan ada yang sampai berhutang, itu akan memberikan dampak negatif, seperti harga-harga menjadi tinggi,” katanya. (RN-tim)