ReaktifNews.com (Singkawang, Kalbar) – Dalam rangka menyemarakkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia yang ke-75 serta wujud berbagi serta bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya di Kota Singkawang, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Singkawang melaksanakan khitanan massal 60 orang anak di aula Kemenag Kota Singkawang, Selasa (22/12/2020).
Tak seperti hari-hari biasanya, bermula pukul 08.00 WIB hingga sekitar 11.00 WIB aula tempat berlangsungnya khitanan massal di Kemenag Singkawang sontak menjadi riuh dengan suara tangisan, rintihan dan bahkan tawa anak-anak serta para orang tua yang mendampingi bocah laki-laki kesayangan mereka. Total 60 orang peserta khitanan masal kali ini merupakan anak-anak warga Kota Singkawang.
“Kegiatan ini dilaksanakan selain salah satu rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia yang ke-75 juga dalam rangka berbagi dan bentuk pengabdian pada masyarakat,” ujar Reno Hidayat, S.Ag, selaku Ketua seksi khitanan massal HAB Kemenag Kota Singkawang tahun 2020.
Sementara itu, H. Mhd. Natsir, M.Ag, selaku Kepala Kantor Kemenag Singkawang menuturkan dalam sambutannya bahwa khitanan massal kali ini merupakan bagian dari pelayanan Kemenag Kota Singkawang kepada masyarakat. Disamping itu yang tak kalah penting yakni khitan merupakan bagian dari ajaran agama Islam, termasuk sumbangsih pihak Kemenag Singkawang ke pada masyarakat di masa pandemi saat ini.
“Kita ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Apalagi khitan adalah bagian dari ajaran Islam. Kita ingin membantu masyarakat untuk menjalankan ajaran agama. Inilah salah satu bentuk pelayanan Kankemenag Kota Singkawang untuk berpartisipasi pada masyarakat di masa Pandemi,” jelas Natsir.
Dihadapan para orang tua khususnya serta para undangan yang hadir, Kepala Kantor Kemenag Singkawang juga menghimbau agar patuh dan taat pada protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya hal tersebut merupakan bagian dari jihad di jalan Allah.
“Dalam hal ini kaitannya karena kita menyelamatkan jiwa orang lain dan juga kita menyelamatkan jiwa kita sendiri,” tuturnya.
Sebagaimana diketahu, dalam kegiatan ini selain tanpa dipungut bayaran alias gratis, masing-masing anak juga mendapatkan bingkisan dan peci atau kopiah serta kain sarung dari panitia. Sementara petugas medis yang terlibat keseluruhan berjumlah 15 orang. (ari)
