Kisi-Kisi Moncer di Pilkada Singkawang 2024

by -1,637 views
pilkada serentak 2024
Ilustrasi pilkada serentak 2024. (reaktifnews.com)

REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Singkawang tahun 2024 merupakan pesta demokrasi yang sedang di depan mata. Tiap kandidat juga dipastikan berusaha meyakinkan masyarakat bahwa dirinya adalah pilihan yang tepat.

Pilkada Singkawang 2024 nantinya dipastikan bakal menyuguhkan kejutan tersendiri yang berkaitan beberapa fakta menggembirakan yakni pada Pilkada serentak 2024 nanti para caleg terpilih di Kota Singkawang saat ini yang ingin mencalonkan diri sebagai calon pasangan Walikota tidak perlu harus mundur alias tidak perlu takut kehilangan kursi yang telah mereka raih dengan susah payah jika masih memiliki ambisi ikut dalam bursa pencalonan di Pilkada.

Kepastian ini tertuang dalam amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor:12/PUU-XXII/2024 pada Kamis (29/2/2024). Bahkan dalam putusan tersebut juga MK menegaskan bahwa Pilkada harus tetap digelar November 2024 sesuai Undang-Undang Pilkada.

Tips tim sukses moncer di Pilkada Singkawang 2024

Sebagai sebuah kelompok, tim sukses tentunya melakukan berbagai strategi untuk memenangkan calon yang diusung. Namun, banyak saat ini kandidat maupun tim sukses tersebut hanya terkesan gencar mencari suara saat mendekati pesta politik saja sehingga bukannya menariknya simpatisan namun malah membuat citra mereka tercemar.

Pemetaan, lakukan survey atau riset

Tim sukses maupun kandidat harus menyadari bahwa setidaknya 80% pemilih dari golongan anak muda rentang usia 17 hingga 35 tahun di Kota Singkawang saat ini sangat melek informasi. Untuk itu profil para calon harus sejak dini diketahui mereka. Hal tersebut akan berdampak pada ikatan yang terbentuk antara para calon pasangan Walikota dengan masyarakat khususnya anak muda.

Di titik inilah pentingnya survey atau riset awal sebelum melakukan strategi kampanye berikutnya. Dengan survey atau riset yang tepat, seorang kandidat maupun tim sukses khususnya akan mendapat wawasan mengenai kebutuhan masyarakatnya, bagaimana karakteristiknya, dan media kampanye apa saja yang tepat digunakan.

Tonjolkan keunikan

Para kandidat serta tim sukses patut belajar dari keberhasilan sosok Alfiansyah Komeng yang berhasil fantastis dengan meraih 2,3 juta suara di pertarungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 2024.

Komeng tanpa dukungan partai, bahkan disaat yang lainnya sibuk melakukan pencitraan dengan segala “kebaikan” mereka, justru sang komedian Komeng berhasil mengubah pandangan serta praktik tradisional dalam pemilu. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa banyak teori politik yang sebelumnya masih dipakai tentang memenangkan pemilu akhirnya dapat dibatalkan.

Pesan keberhasilan dari sosok komedian tersebut yakni bahwa seseorang bisa memenangkan hati pemilih dengan tampil ala kadarnya dan dengan biaya kampanye yang relatif rendah. Ini menandai pergeseran signifikan dalam dinamika pemilu, di mana autentisitas dan kedekatan dengan rakyat menjadi lebih berharga dibandingkan dengan kemewahan kampanye yang selama ini selalu dikedepankan.

Nilai-nilai positif dan pendekatan yang lebih berorientasi pada masyarakat akhirnya terbukti dapat mendominasi cara-cara kampanye saat ini dan di masa depan.

Pemanasan jelang Pilwako Singkawang 2024

Sejumlah tokoh di Kota Singkawang mulai terdengar mengambil ancang-ancang untuk menuju kursi Singkawang 1. Bahkan beberapa diantaranya ada yang mulai santer akan berpasangan dengan siapa pada Pilwako Singkawang 2024 kali ini.

Lantas apakah boleh seburu-buru ini? Bukankah tahapan Pemilu juga belum selesai sepenuhnya, kok mulai ribut soal Pilwako Singkawang?

Kalau bicara boleh atau tidak boleh, warga Singkawang memang perlu tahu siapa kandidat atau siapa figur yang cocok dan punya kapasitas untuk bisa memimpin Singkawang lima tahun ke depan.

Beberapa nama mulai hangat dibincangkan publik Singkawang saat ini yaitu mantan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Hasan Karman serta mantan wakil Wali Kota yang saat bersamaan juga ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Singkawang Abdul Mutalib. Nama lain yakni ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Singkawang Muhammadin, ketua DPD Partai Golkar Andi Syarif berikut srikandi Golkar lainnya yakni Sitti Syamsiah Hutapea.

Iklim politik di Singkawang dari waktu ke waktu

Jika melihat iklim politik Singkawang dari beberapa kali Pilkada dan saat 2017 silam, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi iklim politik Singkawang terbilang bersifat cair. Antara kawan dan lawan juga beda-beda tipis.

Hal itu terbukti saat Pilkada usai, para pesaing dalam pilkada Singkawang kemudian dapat dengan mudah kembali melebur mendukung sang pemenang yang pada saat Pilkada 2017 berhasil diraih pasangan Tjhai Chui Mie-Irwan. Boleh dibilang, tidak satupun kekuatan dari pesaing saat Pilkada Singkawang 2017 lalu yang memilih untuk tetap berdiri menjadi oposisi.

Dari penjelasan singkat diatas, diakui ataupun tidak bahwa untuk memenangkan persaingan posisi nomor satu untuk level pemerintahan tingkat Kota Singkawang khususnya tentulah sebuah perjuangan yang tidak mudah sekaligus gengsi tersendiri.

Kepada segenap figur terbaik Singkawang yang akan berkontestasi di Pilwako 2024 mendatang diharapkan tetap solid. Agar sekali maju ya menang, supaya ketika maju ya berhasil. Bahkan ketika maju dan terpilih kelak, benar-benar didukung oleh segenap warga Kota Singkawang tanpa terkecuali.

Pertanyaan besar hari ini dan lima tahun mendatang tentu saja terhubung pada janji-janji Walikota Singkawang sebelumnya, yakni: “Mau dibawa kemana Singkawang nanti usai terpilih menjadi pemimpin yang sah”.

Silahkan berkompetisi, silahkan muncul untuk sama-sama berkontribusi demi pengembangan Singkawang ke depan! (top/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.