Masjid Lautze: Warisan Muslim Etnis Tionghoa

by -628 views
suasana di masjid lautze jakarta
Suasana di Masjid Lautze selama bulan Ramadhan 1445 H di Jakarta. (Foto: NU Online/ net)

REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Indonesia memiliki sejumlah masjid unik dan bersejarah yang layak untuk dikunjungi, salah satunya Masjid Lautze.

Bagi anda yang kebetulan tengah berpetualang, tidak ada salahnya mengunjungi Masjid berarsitektur Tionghoa ini. Diketahui terletak di Jalan Lautze No 87-89, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Tidak hanya di Jakarta, keberadaan Masjid Lautze juga bisa ditemukan di kota lain. Tepatnya di Jalan Lembong Bandung (dekat Patung Ajat Sudrajat alias mantan pemain Persib Bandung). Untuk di daerah Bandung, bangunan masjid yang dibangun tahun 1997 memiliki kemiripan dengan sebuah kelenteng, masyarakat setempat menyebutnya Masjid Lautze 2.

Kembali ke Masjid Lautze yang ada di Jakarta, bangunan ini terdiri dari empat lantai dan bercat merah-kuning yang didirikan oleh warga keturunan Tionghoa. Bentuknya tidak seperti masjid kebanyakan. Masjid Lautze tidak memiliki kubah atau menara di atasnya. Desainnya pun mirip bangunan khas Tionghoa pada umumnya, dilengkapi corak mencolok layaknya kelenteng.

Masjid Lautze setiap harinya selalu ramai pengunjung. Bukan hanya orang-orang Tionghoa, melainkan orang-orang sekitar yang singgah untuk melaksanakan shalat. Masjid ini diketahui berdiri sejak tahun 1991 dan diresmikan pada 4 Februari 1994 oleh Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.

Asal kata “Lautze” berasal dari seorang tokoh muslim Tionghoa yang memeluk Islam pada tahun 1930-an. Masjid Lautze di Jakarta dikelola oleh Yayasan Haji Karim Oei. Diketahui pula bahwa sosok Karim Oei merupakan pendiri dari Masjid Lautze sekaligus sahabat karib Bung Karno dan tokoh NU.

Menyebarkan pembauran dan dakwah

Dari beberapa ulasan yang dihimpun, tujuan dibangunnya masjid ini untuk menyampaikan dakwah ke warga keturunan Tionghoa untuk memudahkan warga Tionghoa yang ingin mengetahui tentang Islam, menggali lebih dalam soal Islam, atau bahkan yang sudah berniat memeluk agama Islam.

Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk menuntaskan masalah pembauran, khususnya antara warga pribumi dan non-pribumi serta antar-etnis dan agama.

Kegiatan Ramadhan

Informasi dari pengurus Takmir Masjid menyebutkan selama Ramadhan masjid ini menggelar pengajian, buka bersama dengan muallaf-muallaf hingga pengobatan gratis.

Para pengurus tersebut juga melakukan kerjasama dengan lembaga amil zakat setempat dan donatur lain untuk menyiapkan program belajar kilat metode 6 jam bersama guru ngaji yang sudah disiapkan. (*/RN-TIM)

No More Posts Available.

No more pages to load.