REAKTIFNEWS.COM, SINGKAWANG – Dari penelusuran tim reaktifnews mendapati sejumlah fakta baru bahwa “pekerjaan rumah” Tjhai Chui Mie (TCM) untuk meningkatkan elektabilitas sebagai calon (Balon) incumbent dalam perhelatan Pilkada Singkawang 2024 Kota Singkawang mendatang adalah tergantung bagaimana selama TCM menjabat beberapa tahun lalu itu dapat meningkatkan kepuasan pelayanan masyarakat.
Bahkan, dengan keunggulan TCM saat mengikuti “tes ombak” pada Pileg 2024 sebagai caleg DPRD Provinsi Kalbar beberapa bulan lalu itu juga dinilai belum cukup menjawab kepuasan masyarakat tersebut. Beberapa pihak menilai, justru semakin dekatnya gong perhelat Pilkada Singkawang 2024 kali ini TCM malah terlihat lebih dekat pada kalangan pengusaha seperti halnya pihak PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi yang diketahui bertanggung jawab atas pembangunan Terminal dan perpanjangan runway Bandara Singkawang.
Tidak hanya itu, TCM juga diketahui memiliki hubungan kedekatan dengan salah satu mantan Sekda Kota Singkawang sekaligus bawahannya semasa TCM masih berstatus Wali Kota masa 2017-2022 tersebut. Saat ini, TCM memang tidak lagi berkuasa namun mantan Sekda Singkawang sekaligus bawahannya dulu yang memang sangat setia tersebut kemudian menggantikan TCM selaku Pj Wali Kota Singkawang sekaligus orang nomor satu (wali kota sementara) di Singkawang selama 2 tahun hingga Pilkada 2024 Singkawang digelar beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, persoalan hubungan pengusaha dan penguasa yang tidak banyak menguntungkan masyarakat kecil ini sebenarnya sudah diawali sejak era Orde Baru. Penguasa sedemikian rupa mengondisikan jejaring kekuasaan (the web of power) menjadi tempat bergantung kalangan pengusaha. Dan pada kenyataannya, di era reformasi justru relasi itu semakin lengket, mesra, dan semakin mengakar.
Namun demikian, saingan terberat TCM di Pilwako Singkawang nanti adalah Hasan Karman (HK), mantan Walikota Singkawang 2007-2012.
Menarik ditelisik, karena dinamika perhelatan politik lima tahunan di Singkawang ini akhirnya mendapat respon beragam dari mulai kalangan akar rumput hingga kalangan elit.
TCM sebagai incumbent alias mantan Walikota Singkawang saat ini, jika mengurutkan sejak melepaskan jabatannya sebagai Wali Kota Singkawang lalu, jeda atau potongan masa jabatan TCM terbilang memakan waktu cukup panjang. Strategi hubungan dekat dengan “Walikota Singkawang sementara” serta fokusnya bersama kalangan pengusaha akhir-akhir ini menjelang Pilkada Singkawang 2024 justru menunjukan kelemahan yang dimiliki TCM sebagai sang incumbent.
Statemen berbagai kalangan di Singkawang yang dihimpun juga menunjukan bahwa sesungguhnya yang terjadi bahwa tingkat kepuasan terhadap TCM rendah. Lantaran tingkat kepuasan adalah indikator untuk seorang incumbent apakah ia kuat atau mudah dikalahkan, jika kepuasan rendah maka tidak begitu sulit bagi lawan untuk mengalahkannya.
Untuk itu, sejak semula dan hingga detik ini TCM selalu memberi sokongan kepada Pj Wali Kota Singkawang agar terus berprestasi dengan mengacu dan meneruskan program-program TCM saat masih menjadi Walikota Singkawang. Dengan harapan, agar masyarakat yang haus sentuhan pemerintah daerahnya tidak mudah melupakan dan kembali memilih TCM pada Pilkada Singkawang 2024 mendatang.
Faktanya, kinerja sang mantan bawahan yang saat ini menjabat sebagai orang nomor satu di Singkawang juga tidak apple to apple (ada ketidak seimbangan, red) dengan kerja keras serta kedekatan TCM dengan seluruh lapisan masyarakat saat periodenya sebagai Walikota Singkawang lalu.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat resistensi publik terhadap TCM cukup tinggi dan HK menjadi jawaban atau antithesis dari publik yang resisten terhadap TCM. (Tim-RN)