SINGKAWANG KOTA – Perusahaan Daerah (PERUMDA) Air Minum Gunung Poteng (AMGP) Kota Singkawang, Kalimantan Barat di program Pemasangan Dana Hibah Air Minum Perkotaan (PDHAMP) tahun 2022 tetap mengacu pada aturan yang berlaku. Salah satunya lebih mengutamakan bagi calon pelanggan masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat merasakan akses air ledeng.
“Berdasarkan kondisi geografis termasuk idle capacity atau sumber airnya dan penambahan 2.100 calon pelanggan ini maksimal kemampuan kita sekarang. Minat calon pelanggan dalam program Pemasangan Dana Hibah Air Minum Perkotaan (PDHAMP) tahun 2022 bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang kita tawarkan nyatanya melebihi target. Jadi kami benar-benar harus sortir sesuai kriteria dari pusat itu,” jelas Kabag Umum dan Logistik PDAM Gunung Poteng Singkawang kepada reaktifnews.com, Waspin Sijabat, Selasa (19/10/2021).
Lanjutnya beberapa kriteria tersebut yakni calon pelanggan melampirkan foto copy KTP, daya listrik maksimal 1300 KWh dan belum pernah berlangganan PDAM. Termasuk pula bagi pelanggan yang pernah diputus karena tunggakan terlalu banyak maka tidak bisa ikut dalam program ini.
“Jadi saya katakan, ini murni yang belum pernah jadi pelanggan ya. Dengan catatan termasuk yang pernah diputus itu tidak bisa ikut program ini,” urainya.
Dalam hal ini Pemkot Singkawang dijelaskan pula oleh Jabat, untuk mengikuti program pemerintah pusat yang dimaksud diantaranya selain menyertakan surat minat dalam hal ini oleh Wali Kota termasuk harus memiliki peraturan daerah (Perda) Penyertaan Modal.
“Jadi semuanya itu memang sudah terpenuhi. Termasuk perdanya juga kita sudah ada, informasi terakhir ini semua berjalan dan kita tinggal menunggu penomoran payung hukum ini dari Depkum HAM dalam waktu dekat,” jelas Jabat.
Pihak PERUMDA AMGP Kota Singkawang sangat bersyukur dapat ikut serta dalam program dari pemerintah pusat ini karena sangat membantu dalam hal cakupan pelayanan. Dengan demikian berharap hal tersebut juga akan berdampak pada penambahan pendapatan, khususnya bagi PERUMDA AMGP Kota Singkawang. Sebab untuk perputaran termasuk biaya operasional ini sangat bergantung pada cakupan pelayanan dimaksud.
“Kalau penambahan pendapatan kita meningkat, maka cakupan pelayanan bisa diperluas dan otomatis biaya operasional yang kita butuhkan juga jadi besar. Kami berharap untuk tahun-tahun mendatang kita ikut lagi dalam program serupa sesuai motto kita air mengalir sampai jauh untuk singkawang hebat,” tutupnya. (reaktifnews.com / Nano)