Dely Purwadi: 1 Muharram 1444 H, Momentum Maknai Hidup Dengan Semangat Hijrah

by -979 views
Dely Purwadi.
Dely Purwadi, tokoh pemuda sekaligus pengurus Partai Golkar Kota Singkawang. Dok/Foto: (reaktifnews.com)

REAKTIFNEWS.COM, Singkawang Kota – Berdasarkan SKB 3 Menteri, 1 Muharram 2022 jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Dengan kata lain, penetapan tanggal 1 Muharram 2022 sebagai peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah adalah pada tanggal 30 Juli 2022. Dan tanggal 1 Muharram 2022 jatuh pada hari Sabtu (besok).

Soal peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram tersebut juga turut disampaikan salah seorang tokoh pemuda di Kota Singkawang, Dely Purwadi, Jumat (29 Juli 2022).

Dely mengatakan kepada REAKTIFNEWS.COM bahwa Sampai saat ini, belum ada perubahan terkait SKB 3 Menteri. Sehingga, bagi yang menanyakan apakah Tahun Baru Islam 2022 diundur? Mengingat penetapan Idul Adha 2022 mundur satu hari dari tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, jawabannya adalah tidak. Tahun Baru Islam 2022 tidak diundur dan tetap diperingati pada Sabtu, 30 Juli 2022.

“Setahu saya belum ada pernyataan resmi dari pemerintah soal diundurkannya peringatan peristiwa penting khususnya bagi umat Islam ini. Jadi besok tetap kita maknai sebagai tahun baru 1 Muharram 1444 Hijriah,” jelasnya.

Lanjut Dely, spirit hijrah dengan tahun baru hijriah sangat berdekatan. Dari sisi historis, hijrah Nabi Muhammad SAW dimaknai sebagai perpindahan ke arah yang lebih baik dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun, setelah nabi memenangkan Fathu Makkah, hijrah tidak lagi dimaknai demikian.

Jika dikaitkan dengan kondisi sekarang, setidaknya ada tiga jenis hijrah yang dapat dilakukan secara substantif, yaitu hijrah dari kebodohan, hijrah dari kemusyrikan kepada tauhid, dan hijrah dari tradisi pecah belah ke bersatu padu.

“Dalam kondisi seperti ini, kita mesti memerangi kebodohan, sehingga spirit mencari ilmu, membaca, mengkaji, dan berdiskusi jangan sampai padam. Upaya hijrah memantapkan tauhid dari segala kemusyrikan dan kesesatan juga harus dilakukan, apalagi di masa pandemi, di mana banyak orang yang hampir putus asa dan hilang arah. Di situlah tauhid dibutuhkan,” ujar Dely yang juga merupakan mantan aktivis mahasiswa SOLMADAPAR ini.

Menurut Dely ditengah ketidakpastian saat ini, manusia semestinya bertauhid, berserah diri, dan meyakini segala sesuatu berasal dari Allah SWT. Ia tidak akan diuji melebihi batas kemampuannya dan percaya bahwa setiap ujian pasti berakhir dengan cepat.

“Apabila seorang hamba yang beriman ditimpa masalah, ia akan fokus menghadapi ujian tersebut. Ia menjadi orang yang bersabar, dekat, dan menyatu dengan Allah SWT. Yakinlah, jika selalu melibatkan Allah SWT dalam segala aktivitas, maka masalah yang sulit sekalipun pasti bisa diselesaikan,” terang Dely yang juga dikenal selaku pengurus Partai Golkar Kota Singkawang ini.

Dely berharap dan sekaligus menyeru kepada umat muslim khususnya di Kota Singkawang agar menjadikan momentum Hijrah dapat dimaknai bersama. Termasuk pula ia menyebut bahwa tradisi pecah belah juga menjadi poin penting untuk diwaspadai, karena fenomena saling serang, mengkritisi tanpa solusi, bahkan menjatuhkan nama baik kini justru semakin masif, khususnya jika mengamati kenyataan yang ada di media sosial saat ini.

Hal inilah kata Dely yang akan mempersulit dan memperkeruh suasana kehidupan, sementara manusia seharusnya mengamalkan sifat ukhuwah (persaudaraan).

“Melalui kesempatan kali ini, khususnya momentum tahun baru islam ini saya himbau kepada umat muslim khususnya mari amalkan Ukhuwah Diniyah (persaudaraan beda agama), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dengan sesama muslim), dan Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat baik dan relevan dengan prinsip leluhur bangsa kita yakni silih asah, silih asih, silih asuh,” pungkas Dely. (Top/RN/Kalbar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.