ReaktifNews.com (Singkawang, Kalimantan Barat) – Ada yang menarik dalam laga persahabatan sepak bola antara tim Singkawang All Star (SAS) vs Pontianak Indonesia All Star (PTK Indonesia All Star) yang resmi dibuka oleh Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie bersama Bupati baru Sambas terpilih, Satono, di Stadion Kridasana kemarin, Minggu (20/03/2021).
Tampak turut di lapangan, bakal calon Ketua Umum PSSI Singkawang yang baru, Em Abdurrahman. Sebagaimana dikatakan oleh Rizki dari tim pemenangan PSSI Bangkit kubu Em Abdurrahman, pihaknya mengacu tahapan pendaftaran yaitu pada hari Rabu, 17 Maret 2021, Pukul 17.30 WIB dan dengan ini mendapati hanya pihak yang diusungnya saja selaku bakal calon yang mengembalikan berkas pendaftran, yakni EM Abdurrahman. Berdasarkan hal tersebut pula, panitia melalui SC Kongres PSSI Singkawang 2021 telah mengambil langkah untuk memperpanjang masa pendaftaran.
Saat ditemui reaktifnews.com kemarin, Em Abdurrahman mengatakan bahwa dirinya sengaja datang untuk melihat dan merasakan atmosfer sepak bola di Stadion Kridasana Singkawang. “Ya, saya sengaja datang untuk melihat dari dekat tiap sudut Kridasana. Sambil menikmati pertandingan yang di gelar kawan-kawan kali ini. Positiflah pertandingan persahabatan ini biar sepak bola kita terus berdenyut,” terangnya.
Disinggung soal pencalonan dirinya termasuk telah mengantongi dukungan dari beberapa voter, Rahman mengatakan bahwa bagi pihaknya tidak terlalu menyoal keputusan yang diambil panitia. Namun demikian yang patut digaris bawahi adalah, dengan penundaan jadwal kongres bukan semerta untuk meniadakan hasil dari tahapan yang dilaksanakan.
“Sebenarnya tidak ada konsep memperpanjang pendaftaran ini, kan panitia sudah bahas ini di internal mereka dengan sangat rinci dan matang. Kebetulan kan setelah dimulai dan berakhir faktanya cuma pihak kami yang daftar,” ujarnya.
Rahman juga sedikit memaparkan konsep dalam menggairahkan sepak bola di Singkawang yakni akan melaksanakan kompetisi atau liga secara home away. Menurutnya, sistem ini dirasakan dapat sedikit membantu kemandirian club yang ada nantinya. Dalam liga atau kompetisi tersebut juga sangat terbuka bagi pemain-pemain Singkawang untuk meniti karir sepak bola profesional.
“Bayangkan jika kita laksanakan di Kridasana saja, apa yang didapat klub-klub itu. Kan Cuma beban operasional, akomodasi serta lainnya untuk bermain. Beda jika sistem tandang, kalau seminggu ada dua pertandingan dengan dua ratus penonton smisalnya, tiket 10 ribumaka sekali main klub dapat pemasukan 2 juta. Nah, ini sekali main dan tinggal dikalikan berapa kali mereka main selama liga bergulir. Jadi klub ada penghasilan mereka disini,” terangnya.
Rahman kembali berharap, mengenai pengunduran tahapan kongres PSSI dengan pertimbangan hanya ada satu calon yang di undur terasa aneh. Kongres mestinya taat aturan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai Statuta PSSI 2019.
“Kongres PSSI ini bukan permainan kelereng. Siapa yang nanti terpilih ketum PSSI baru Singkawang bukan soal, namun mesti taat aturan dan fair. Sekarang semua mau sepak bola kita maju, lha kok proses awal saja sudah begini. Lagi-lagi saya tidak masalah, tapi bagaimana kawan-kawan voter yang dukung saya itu, inilah makanya panitia juga jangan anggap enteng,” pungkasnya.
Kubu Amin Ikut Ambil Formulir
Terbuka peluang persaingan bertambahnya nama bakal calon Ketua PSSI Kota Singkawang pasca panitia pelaksana kongres menyepakati untuk pengundur pelaksanaan kongres. Dikonfirmasi langsung, Amin Suriandi mengatakan usai menjalani laga persahabatan tim Singkawang All Star (SAS) vs Pontianak Indonesia All Star (PTK Indonesia All Star) kemarin di Stadion Kridasana, bahwa pihaknya dipastikan ikut meramaikan bursa bakal calon PSSI Singkawang.
“Ya, kami juga memutuskan untuk ambil formulir sekaligus kita pastikan ikut dalam bursa bakal calon PSSI Singkawang. Habis pertandingan persahabatan ini kita mau ambil formulir,” tutur Amin yang mengenakan kostum putih-putih dan kebetulan ikut membela kubu Pontianak Indonesia All Star. (Topan)
