Sungai Singkawang Bersih, Apa Keterlibatan Warganya?

by -1,068 views
sungai singkawang sekarang
Wajah sungai Singkawang perlahan berubah usai dilakukan pengerukan beberapa waktu lalu. (Foto: reaktifnews.com/ Nano).

ReaktifNews.com (Singkawang, Kalimantan Barat) – Ada pemandangan lain di sungai Singkawang kini. Wajah sungai Singkawang perlahan berubah usai dilakukan pengerukan beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang melalui Dinas PUPR serta kerja “Pasukan Orange” yang secara berkala membersihkan tumpukan sampah menjadi lebih bersih.

Air mengalir lebih deras. Sampah yang lewat pun tak begitu banyak. Tetap saja, sampah itu mengalir dan tersangkut di jaring petugas kebersihan dari Pemkot Singkawang.

Aktivitas itu berulang setiap harinya hingga sampah di sungai-sungai Singkawang mulai berkurang.

Kerja Dinas PUPR dan “Pasukan Oranye” Pemkot Singkawang ini tentu tak luput dari perhatian. Keberadaannya dianggap menimbulkan sisi positif, terutama soal kebersihan.

Di sisi lain, keterlibatan warga juga tak kalah penting dalam penataan sungai. Sebab, keberadaan “Pasukan Oranye” misalnya, dianggap berpotensi menimbulkan ketergantungan masyarakat perihal kebersihan lingkungannya.

“Masyarakat merasa tidak punya kepedulian dan tanggung jawab. Nanti bilang begini, ‘Biaselah ada tukang sapunye, ‘Pasukan Oren’,” kata seorang warga, Ali, saat berbincang-bincang dengan reaktifnews.com di Singkawang, Rabu (06/07/2021).

Ali yang kesehariannya juga selaku pedagang ayam potong di pasar Beringin Singkawang ini juga mengakui, membangun kultur kepedulian masyarakat bukan perihal mudah. Perlu cara-cara unik, bukan hanya sekadar imbauan semata.

Lomba-lomba untuk membersihkan lingkungan, termasuk kebersihan dan penataan kawasan sungai bersih perlu digalakkan. Adanya cara itu dapat mendorong kultur kepedulian dan karakter bangga dengan tempat tinggalnya sendiri di Singkawang.

“Momen 17 Agustus misalnya, itu bisa dimanfaatkan untuk menggugah kepedulian warga masyarakat kita,” jelas Ali.

Potensi sungai bersih 

Sungai yang bersih tentu memiliki potensi besar. Ruang sosial akan terbangun seiring dengan kembalinya kondisi sungai menjadi bersih, sebagaimana yang semenjak dahulu telah ada. Ambil contoh kawasan Taman Burung Singkawang.

Taman yang terletak persis di bantaran sungai Singkawang ini merupakan kawasan dimana orang lebih santai berinteraksi satu sama lain.

Potensi lainnya juga mengurangnya risiko banjir dan genangan. Untuk itu, menurut Ali, perlu dibangun budaya peduli air bagi warga Kota Singkawang.

“Peduli air itu bisa beragam, misal gerakan menabung air, gerakan tidak mencemari air, tidak membuang limbah sembarangan,” jelasnya.

Dia menambahkan, sejalan dengan munculnya budaya peduli air dan sungai bersih, juga dilihat perubahan budaya setelah proses tersebut.

“Kita lihat ada enggak perubahan masyarakat ketika sungai bersih. Kalau tidak ada, tidak ada perilaku baru,” pungkas Ali. (*/reaktifnews.com /Top)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.