ReaktifNews.com (Singkawang, Kalimantan Barat) – Beberapa pejabat pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang telah mendapat suntikan kedua vaksin Corona Sinovac hari ini, Senin (15/2/2021). Proses vaksinasi kedua ini juga dilakukan di basement Kantor Wali Kota Singkawang.
Vaksinasi kedua ini dilakukan tepat 14 hari atau dua minggu setelah pemberian vaksin Corona pertama pada 1 Februari 2021 lalu. Pemberian jeda 14 hari ini sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, turut serta menjalani vaksinasi COVID-19 kali ini. Ia merujuk pada aturan baru dari Kemenkes RI soal membolehkan orang yang pernah terkonfirmasi untuk menerima vaksinasi.
“Aturan baru Kemenkes, bagi orang yang pernah terkonfirmasi setelah tiga bulan bisa dilakukan vaksinasi. Sebab itu saya baru bisa divaksin hari ini,” tuturnya.
Tjhai Chui Mie juga menekankan soal vaksin COVID-19 yang disuntikkan kepada para pejabat pemerintah tersebut jenisnya sama dengan vaksin yang akan disuntikkan ke warga.
“Kami divaksin duluan, agar masyarakat yakin kalau vaksinasi ini dilakukan tidak kenapa-kenapa. Harapan saya, seluruh masyarakat Kota Singkawang agar tidak takut divaksin jika vaksinnya tersedia,” terangnya.
Gelombang vaksinasi hingga saat ini masih ditujukan kepada perwakilan pejabat pemerintah dan tenaga kesehatan. Selanjutnya, Pemkot Singkawang akan melakukan vaksinasi pada para petugas yang bekerja di bidang pelayanan publik serta kelompok masyarakat yang lain.
Sementara itu, dari sumber BBC (15/1/2021), reaktifnews.com mendapati beberapa penjelasan kenapa vaksin Corona Sinovac ini diberikan dalam dua dosis atau tahapan. Berikut alasannya:
Cara kerja vaksin
Hal ini dikarenakan cara kerja yang dimiliki oleh vaksin Covid-19 itu sendiri. Setelah suntikan dosis pertama, sistem kekebalan tubuh baru pertama kali menemukan vaksin dan material asing yang terkandung di dalamnya. Saat itu, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan dua jenis sel darah putih, yakni sel B plasma dan sel T. Sel B plasma fokus membuat antibodi, sayangnya antibodi yang dihasilkan memiliki umur yang pendek, hanya beberapa minggu. Untuk itu dibutuhkan suntikan dosis kedua agar tidak terjadi penurunan secara cepat. Lalu ada sel T, yang masing-masing secara khusus dirancang untuk mengidentifikasi patogen tertentu dan membunuhnya.
Sel T memori
Di antara sel-sel T itu, ada yang disebut sebagai sel T memori, mereka dapat bertahan di dalam tubuh selama beberapa dekade hingga mereka bertemu dengan material yang menjadi targetnya. Ini berarti ada kemungkinan sel T memori bertahan seumur hidup di tubuh seseorang dan membuatnya memiliki kekebalan terhadap infeksi di sepanjang hidupnya. Namun yang perlu menjadi catatan, sel T memori ini tidak akan banyak muncul dan dimiliki penerima vaksin hingga mereka mendapatkan dosis kedua.
Kenapa dosis kedua
Dosis kedua diberikan untuk memaparkan kembali molekul antigen pada patogen virus, sehingga memicu sistem kekebalan. Suntikan kedua ini memulai pematangan sel B di dalam tubuh yang melibatkan pemilihan sel belum matang dengan reseptor terbaik untuk mengikat patogen tertentu. Proses ini terjadi di sumsum tulang belakang di mana sel darah putih diproduksi.
Setelah itu, sel-sel tersebut menuju limpa untuk menyempurnakan perkembangannya. Dengan begitu, pasca suntikan kedua jumlah sel B akan semakin melimpah di dalam tubuh, antibodi yang dihasilkan pun lebih berkualitas dalam mendapatkan sasarannya. Selanjutnya, jika benar-benar terjadi paparan virus maka sel B yang ada dapat dengan cepat membelah diri dan memperbanyak diri untuk mengepung virus yang masuk. (top/zlfkr)
