Kak Sitti kembali gunakan “tossa” Sambangi Korban Banjir

by -1,707 views
SITTI SYAMSIAH HUTAPEA,S.Hut.
SITTI SYAMSIAH HUTAPEA,S.Hut., kembali sambangi warga korban banjir di kelurahan Condong. (Foto: Asri/RN)

REAKTIFNEWS.COM, Singkawang Kota – Anggota DPRD Kota Singkawang Sitti Syamsiah Hutapea, S.Hut, atau akrab dengan sapaan Kak Sitti kembali menggunakan “tossa” (motor roda tiga) belusukan menyambangi korban bencana banjir di Singkawang Tengah dalam sepekan terakhir ini.

Pada kesempatan kali ini, anggota DPRD Partai Golkar DPRD Singkawang itu menerobos genangan air untuk menemui warga masyarakat yang terdampak bencana banjir beberapa titik di wilayah Singkawang Tengah.

“Kita sengaja menerobos banjir untuk menengok langsung warga terdampak. Kendaraan yang dipakai ini agak memudahkan kita membawa sembako ke beberapa titik kawasan di Kelurahan Condong karena akses jalan tergenang,” ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Singkawang Tengah/Kota Singkawang ini kepada REAKTIFNEWS, Senin (10/10).

Dengan menggunakan satu buah tossa, rombongan Kak Sitti membawa bantuan berupa sembako, makanan ringan dan obat-obatan yang disalurkan ke beberapa titik lokasi di Kelurahan Condong meliputi jalan pramuka, suhada dan lembah murai.

“Alhamdulillah masih bisa berbagi meskipun kita juga mengalami musibah banjir. Namun saat ini, alangkah indahnya kalau kita saling membantu untuk meringankan beban sesama warga terdampak, dan semoga berkah,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, anggota Komisi I DPRD Kota Singkawang tersebut juga berdialog dengan warga terdampak banjir dan memberikan semangat agar mereka tetap sabar dan tabah dalam menghadapi musibah.

“Beberapa KK yang terdampak banjir ngungsi di kantor lurah Condong. Beberapa dari mereka saya saksikan ada anak kecil dan lansia, bahkan ada yang masih bayi. Kondisinya memprihatinkan, terutama anak kecil itu ada yang batuk pilek,” demikian Kak Sitti.

Ia juga berharap banjir di Singkawang khususnya di Kelurahan Condong dipandang perlu mendapat perhatian semua pihak dan tentunya Pemkot Singkawang untuk segera dicari solusi.

“Semogalah segera didapatkan solusi. Alhamdulillah, mereka yang sementara ini di aula kelurahan ditunjang fasilitas yang selayaknya. Saya lihat toilet, dapur umum untuk persiapan makan minum para pengungsi tersedia. Banjir ini saya harap segera berlalu dan masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasa,” demikian pungkas Kak Sitti.

Malfungsi Drainase Kota Singkawang Jadi Penyebab Utama Banjir

Permasalahan banjir dan genangan air belakangan ini semakin sering mengemuka di Kota Singkawang pada setiap musim hujan.

Beberapa pengamat berpendapat, penyebab paling mendasar adalah disebabkan karena berkurangnya daerah resapan air dan sedimentasi saluran akibat drainase yang tidak baik.

“Kawasan yang dulunya merupakan daerah pertanian, sejalan kebutuhan perumahan sekarang banyak beralih fungsi jadi kompleks permukiman baru,” tutur Dedi Suryadi.

Lanjutnya, kondisi seperti ini membawa konsekuensi lahan pertanian menjadi terpencar-pencar yang menyebabkan banyak saluran irigasi hilang atau ditutup plat beton.

Dampak dari “malfungsi” drainase dikatakan oleh penggagas LSM OPINI ini adalah meningkatnya sedimentasi yang mengurangi luas penampang basah saluran dan bahkan menyumbat saluran drainase sehingga tidak berfungsi dengan baik.

“Banjir dan genangan air ini sangat merugikan seperti kerusakan infrastruktur, lumpuhnya jalur transportasi, merusak bangunan dan harta benda masyarakat serta dapat mengakibatkan permukiman warga itu jadi kumuh dan rawan penyakit,” terangnya.

Dedi menyarankan agar perubahan fungsi ruang atau alih fungsi lahan di Singkawang mengharuskan adanya penanganan teknis drainase dari dinas terkait. Misalnya pembuatan sodetan, memperbesar penampang/dimensi saluran dan normalisasi saluran.

“Penanganan drainase tidak bisa dikerjakan sepotong-sepotong. Termasuk pula membutuhkan biaya besar serta lintas kewenangan dalam hal ini pemerintah pusat, provinsi dan pemkot,”  tegas Dedi.

Untuk itu diharapkan program penanganan drainase di Kota Singkawang dapat dikerjakan secara bertahap dan kolaborasi.

Program penanganan teknis drainase tentunya membutuhkan dukungan dan peran aktif dari masyarakat, disamping untuk ikut mempertahankan fungsi saluran drainase serta menjaga sempadan saluran.

Editor: Wahyudi Asri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.