ReaktifNews.com (Singkawang, Kalbar) – Malang tak berbau, Ketua KONI Kota Singkawang, Bambang Setiadi S.H., terlibat kecelakaan dengan pengendara sepeda motor saat tengah asyik mengayuh sepeda di wilayah Setapuk Besar, Kecamatan Singkawang Utara, Minggu (31/1/2021) pagi.
Saat dikonfirmasi reaktifnews.com langsung atas kecelakaan tersebut dibenarkan oleh Bambang Setiadi. Kejadian tersebut terjadi saat Ia dari arah Selakau hendak menuju arah Kota Singkawang dan hendak berbelok memasuki sebuah Gang di bilangan Setapuk Besar.
“Ya, kemarin minggu pagi sekitar jam delapanan di Setapuk Besar. Saya dari arah Selakau ke Singkawang, saat mau belok ke gang menuju rumah pegowes Dedy di setapuk,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Bambang, sebenarnya sebelum berbelok sempat menoleh dan memastikan bahwa memang ada sepeda motor dengan jarak yang masih cukup jauh. Dirasa aman, kemudian ia memutuskan menyeberang dan tiba-tiba sebuah motor menghantam saat posisinya sudah sudah melewati garis tengah pembatas jalan.
“Sebelum belok, saya sudah lihat belakang saat masih berada di atas sepeda. Memang ada sepeda motor, tapi masih dalam jarak jauh dan saya anggap masih dalam jarak aman. Saat memutuskan berbelok dan sudah melewati garis tengah mendekati kiri jalan, tiba-tiba dari arah Setapuk menuju Singkawang ada motor menghantam dan menabrak sepeda saya,” terangnya.
Bambang meyakini pengendara motor dalam keadaan laju dan tidak konsentrasi melihat kedepan. Dari kejadian tersebut, posisinya terlempar ke sebelah kiri dan menderita cedera bahu kanan, kening benjol serta tangan kanan diatas jari luka-luka gores dan bengkak.
Sementara dari keterangan warga di tempat kejadian, Si penabrak yang diketahui dua orang laki-laki tersebut dalam keadaan terkapar berdarah dan dilarikan ke salah satu rumah sakit oleh penduduk setempat. Hingga berita ini diturunkan, kondisi pengendara sepeda motor yang menabrak Ketua KONI Singkawang ini belum dapat dipastikan.
Atas kejadian trsebut, Bambang Setiadi yang juga salah seorang praktisi hukum di Kota Singkawang ini mengingatkan kepada para pesepeda lainnya agar tetap waspada. Terutama saat ramai berpeloton sepeda agar ada pengatur lalu lintas (marshal). Demikian pula jika pegowes ingin belok lebih baik turun dari sepeda terlebih dahulu guna memastikan kendaraan lain melintas. Hal ini penting jika marshal memang tidak ada.
“Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran para pegowes lainnya. Kalau rombongan sebaiknya ada masrshal, kalaupun ingin berbelok atau menyeberang sebaiknya lebih aman turun dulu dan penggunaan lengkap helm sepeda, sarung tangan, kacamata serta asseoris sepeda lain itu juga penting,” tutur Bambang yang hingga saat ini masih menjalani perawatan tradisional guna menyembuhkan cidera yang dialami. (top)
